Kini, setelah terdepak dari PDIP, Budiman justru mengaku menemukan kecocokan visi yang mendalam dengan Prabowo. Ia merasa pemikiran-pemikiran Prabowo layak dibela lebih dari sekadar hubungan profesional antara presiden dan pembantunya.
"Pak Prabowo kan hidup dalam keluarganya yang tentu saja punya visi dan idealisme tertentu yang menurut saya ya sangat cocok dengan apa yang kami pikirkan sejak lama," ungkapnya.
"Kami pikir sejak lama cocok sebenarnya cuma memang secara politik membuat kami berhadapan pada waktu itu (Orde Baru)," tambah Budiman.
Tawaran untuk bergabung secara resmi ke Gerindra pun diakuinya sudah ada. Namun, ia memilih untuk menuntaskan tugas yang diembannya saat ini sebelum mengambil langkah teknis berikutnya.
"Sudah ada yang tawaran seperti itu (bergabung ke Gerindra). Nanti kemudian soal teknisnya kita nanti tunggu saja lah ya," katanya.
"Saya pengin konsentrasi dulu nyelesaikan rencana induk dulu nih kita serahkan segala macam. Tugas pertama dari Pak Presiden sudah kita jalankan setelah itu baru kemudian kita berbicara hal-hal sifatnya lebih di luar sehari-hari ya," kata Budiman.
Pada akhirnya, Budiman menutup pernyataannya dengan sebuah filosofi yang menggarisbawahi urgensinya memiliki rumah politik baru. Baginya, perjuangan besar tak bisa dilakukan seorang diri.
"Karena harus diakui berjuang itu tidak bisa dalam kondisi jomblo begini. Kayak bisa saya enggak percaya Superman, saya percaya super tim," ucap dia.
Baca Juga: Demi Persatuan Bangsa, Anies Baswedan Didesak Terima Tawaran Masuk Kabinet Prabowo!
Berita Terkait
-
Demi Persatuan Bangsa, Anies Baswedan Didesak Terima Tawaran Masuk Kabinet Prabowo!
-
Disahkan di Kediaman Prabowo, Ini Struktur Baru Partai Gerindra
-
Perjalanan Kasus Tom Lembong: Dari Menteri, Tuntutan Penjara, Hingga Abolisi Prabowo
-
Amnesti Hasto Jadi Pintu Masuk, Syahganda Beberkan Kunci Prabowo Taklukkan Jebakan 'Serakahnomics'
-
Geger Reshuffle Kabinet Prabowo, Deal Politik PDIP dan Anies Terjadi Sebelum Agustus?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor