Suara.com - PDI Perjuangan telah menyelesaikan Kongres ke-6 yang digelar di Nusa Dua, Bali, Sabtu (1/8/2025).
Kongres itu juga ditutup dengan pengumuman struktur kepengurusan PDIP periode 2025-2030.
Namun, dari sekian jabatan yang diumumkan, hanya jabatan Sekretaris Jenderal Partai yang masih kosong dan dirangkap langsung oleh Megawati Soekarnoputri.
Posisi itu sebelumnya diisi oleh Hasto Kristiyanto.
Ketika ditanyai terkait alasan belum dipilihnya Sekjen Partai, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun menjelaskan jika pertimbangan itu hanya diketahui oleh Megawati sendiri.
Namun, dia meyakini Megawati memiliki pertimbangan yang lebih matang untuk kepentingan internal partai dan kepentingan yang lebih besar dari partai.
“Pasti ibu punya pertimbangannya, pertimbangan lebih matang lah baik untuk kepentingan internal partai maupun kepentingan yang lebih besar dari partai,” ujar Komarudin dalam konferensi pers usai Kongres.
Selain itu, muncul juga dugaan jika pengosongan jabatan Sekjen PDIP juga dikarenakan Megawati menunggu kepastian dari kasus hukum yang menjerat Hasto.
Hingga akhirnya Hasto diberi amnesti oleh Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Wajah Lama Mendominasi, Daftar Susunan Pengurus PDIP 2025-2030 Diumumkan
Namun, Komarudin meminta untuk menunggu langkah ke depan yang akan dilakukan Megawati soal posisi Sekjen PDIP itu.
“Itu hanya ibu yang tahu, saya kan tidak mungkin tahu pertimbangan ibu ya. Kita lihat saja ke depannya seperti apa tapi itu hanya ibu yang tahu betul,” imbuh dia.
Sementara itu, Hasto Kristiyanto hadir di tengah Kongres PDIP saat Megawati melakukan pidatonya.
Kedatangan Hasto itu sempat disambut oleh isak tangis Megawati.
Hasto nampak menunduk dan bersalaman dengan Megawati di atas panggung.
Kedatangan Hasto itu lalu disambut oleh keriuhan oleh peserta kongres yang dilanjutkan dengan pekikan “Merdeka” oleh Megawati.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara