Suara.com - Di hadapan ribuan santri dan ulama, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan peringatan keras terkait bahaya berita bohong atau hoaks yang semakin meresahkan. Pesan penting ini disampaikannya saat menghadiri Harlah ke-13 Pondok Pesantren Ora Aji pimpinan Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta, Sabtu (2/8) malam.
Dalam suasana khidmat yang dipenuhi zikir dan selawat, Gibran secara khusus menitipkan pesan kepada para jemaah dan Gus Miftah untuk tidak mudah termakan informasi yang belum terverifikasi.
“Saya titip Bapak Ibu, saya titip Gus, sekarang ini banyak sekali hoaks, banyak berita-berita yang tidak benar. Tolong disaring dulu mana yang benar, mana yang tidak,” ujar Gibran.
Ia mengimbau agar masyarakat tidak gegabah menyebarkan informasi dan lebih mengedepankan tabayun atau klarifikasi. Menurutnya, bertanya kepada tokoh yang dipercaya adalah kunci menangkal disinformasi.
“Kalau tidak yakin, ditanyakan dulu ke Pak Kiai, ke Gus-Gus, ke Bu Nyai. Jangan asal percaya,” pesannya.
Kehadiran Gibran di Ponpes Ora Aji menjadi bukti kedekatan spesialnya dengan sang kiai. Gibran mengaku rela terbang langsung dari Nusa Tenggara Barat (NTB) pada hari yang sama demi bisa bertemu dengan sosok yang ia sebut sebagai gurunya.
“Saya tadi pagi masih di NTB, siang terbang ke Jogja khusus untuk bertemu Gus Miftah dan Bapak Ibu semua. Sesibuk apapun, saya harus mampir karena Gus Miftah adalah guru saya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Gibran juga menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto dan memohon dukungan doa agar program-program prioritas pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih, dapat berjalan lancar dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
“Saya mohon doa agar program-program dari Bapak Presiden bisa berjalan dengan baik dan lancar. Banyak yang sudah diluncurkan, mohon disebarluaskan agar bisa dinikmati oleh lebih banyak orang,” urainya.
Baca Juga: Gibran Belanja Tempe ke Pasar, Pedagang Ngadu Minta Rekening Jangan Diblokir
Sementara itu, Gus Miftah dalam tausiahnya menekankan pentingnya hubungan yang saling menguatkan antara pemerintah dan rakyat.
“Pemerintah menolong rakyatnya dengan kebijakan-kebijakan yang bermanfaat, dan rakyat menolong pemerintah dengan doanya dan kesabarannya,” ujarnya.
Ia juga memberikan sentilan mengenai cara menyampaikan kritik yang benar, yakni harus didasari oleh rasa cinta, bukan kebencian yang diluapkan di media sosial.
“Nasihat itu datang dari orang yang mencintai kepada orang yang dicintai. Kalau saya salah, jangan nyinyir di medsos. Datang langsung ke pondok, itu baru namanya nasihat,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Video Demo Tuntut Jokowi Dipenjara dan Gibran Dimakzulkan Beredar
-
Gibran Belanja Tempe ke Pasar, Pedagang Ngadu Minta Rekening Jangan Diblokir
-
Demi Persatuan Bangsa, Anies Baswedan Didesak Terima Tawaran Masuk Kabinet Prabowo!
-
Gibran Dipaksa Jadi Wapres? Sabrang Letto Ungkap Teori Mengejutkan di Tengah Pusaran Pemakzulan!
-
Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka, Gibran Menyepi ke IKN?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu