Suara.com - Aksi heroik seorang bidan di Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), bernama Dona viral di media sosial usai videonya berenang menyeberangi Sungai Batang Pasoman menyebar luas.
Peristiwa ini terjadi karena jembatan penghubung utama di daerah Kabupaten Pasaman putus total akibat hujan deras dan banjir, membuat akses satu-satunya menuju rumah pasien tidak bisa dilalui.
Peristiwa berlangsung pada Jumat (1/8/2025), sekitar pukul 10.00 WIB, di Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Duo Koto, Kabupaten Pasaman.
Dalam video yang beredar, Dona tampak melompat ke sungai sembari memanggul tas berisi alat kesehatan dan obat-obatan. Ia berenang melewati derasnya arus demi menjangkau pasien yang memerlukan pertolongan.
“Saya memutuskan untuk turun ke sungai. Mantel hujan yang saya pakai, saya lepas, pasangkan ke tas saya biar tidak basah. Lalu saya masuk ke sungai dan berenang,” ujar Dona, Senin (4/8/2025).
Berikut 5 fakta vital perjuangan bidan Dona yang menyentuh hati publik.
1. Berenang Seberangi Sungai karena Jembatan Putus
Akses utama menuju rumah pasien benar-benar terputus. Jembatan yang biasa digunakan warga untuk melintasi Sungai Batang Pasoman hanyut terbawa arus. Hanya tersisa tiang-tiang pondasi yang tidak bisa dilalui karena berlumpur dan licin.
Meski begitu, Dona tak menyerah. Ia memilih menerobos sungai yang berarus deras dengan berenang, membawa peralatan medis di dalam tas yang dibungkus mantel hujan.
2. Bawa Tas Berisi Peralatan Medis dan Obat-obatan
Dalam situasi berbahaya tersebut, Dona tetap memikul tanggung jawabnya sebagai tenaga medis. Ia membawa tas berisi alat kesehatan dan berbagai obat-obatan untuk memeriksa pasien yang sebelumnya sudah menghubunginya.
Meski tahu harus berenang melawan arus, tanggung jawab membuatnya tak ragu mengambil risiko besar.
3. Tempuh Jarak 26 Km
Dari rumahnya di Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, menuju rumah pasien memerlukan perjalanan sejauh 26 kilometer. Dona menempuh rute tersebut dengan menggunakan ojek.
Ia harus merogoh kocek Rp400 ribu untuk pulang-pergi, dengan waktu tempuh sekitar satu jam di tiap arah, di tengah cuaca hujan dan jalan licin.
4. Bertugas Sejak 1999 dan Dikenal Warga Sekitar
Dona sudah mengabdi sebagai bidan sejak tahun 1999. Sejak 2007, ia menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di Puskesmas Simpang Tonang. Tak hanya warga di wilayah kerjanya, masyarakat di luar daerah juga mempercayakan kesehatan mereka pada Dona. Bahkan, pasien yang ia datangi dalam kejadian ini bukan termasuk dalam wilayah tugas resminya.
“Saya memang sering dipanggil-panggil oleh warga yang membutuhkan. Bahkan jam 12 malam ada warga yang menelpon, saya datangi,” kata Dona.
5. Aksinya Direkam Diam-diam dan Kini Viral di Media Sosial
Dona tak menyangka bahwa momen dirinya berenang menyeberangi sungai tersebut direkam dan dibagikan di media sosial. Ia mengaku terharu dan ingin menangis saat videonya menjadi viral. Ia berharap kejadian seperti ini tidak perlu terulang, dan infrastruktur kesehatan di daerah terpencil bisa segera diperbaiki.
“Terharu dan pengen nangis, bercampur semuanya. Saya tidak menyangka seperti ini. Semoga ke depan jembatan dan jalan-jalan yang ada dapat diperbaiki,” ucapnya.
Setelah berhasil menyeberang, Dona disambut keluarga pasien dalam kondisi basah kuyup, tanpa pakaian ganti. Ia tetap melanjutkan perjalanan dan memberikan pemeriksaan medis hingga selesai. Ia baru bisa mengganti pakaian setelah tiba kembali di rumah sekitar pukul 18.30 WIB.
Aksi ini menjadi simbol pengabdian tanpa pamrih dari tenaga kesehatan di pelosok negeri. Banyak warganet memberikan pujian, dan berharap pemerintah setempat segera mengambil langkah untuk membangun akses jembatan yang putus di Pasaman, agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi.
Berita Terkait
-
Di Balik Video Viral: Kisah Pilu Kakak Adik di Parung, Ibu ODGJ, Ayah Hilang
-
Usai Tagih Rp200 Juta ke Ivan Gunawan, Ibu Viral asal Palembang Minta Mobil ke Raffi Ahmad
-
Ivan Gunawan Beri Peringatan Keras Usai Ditagih Utang Rp200 Juta: Kami Bukan Dinas Sosial
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Walkot Prabumulih Minta Maaf di Depan Kepala Sekolah, Netizen Soroti Gesturnya: Arogan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK
-
Periksa Dirjen PHU Hampir 12 Jam, KPK Curiga Ada Aliran Uang Panas dari Kasus Korupsi Kuota Haji
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah