Suara.com - Aksi heroik Bidan Dona Lubis (46) yang nekat bertaruh nyawa menerjang derasnya arus Sungai Batang Pasaman demi mengobati pasiennya telah membuahkan hasil manis. Video pengabdiannya yang viral di media sosial mengundang apresiasi tertinggi dari Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, yang menghadiahinya sebuah sepeda motor dinas.
Bupati Pasaman, Welly Suhery, secara langsung menyerahkan piagam penghargaan, bingkisan, dan satu unit motor plat merah untuk menunjang kinerja sang bidan. Menurutnya, dedikasi Bidan Dona adalah cerminan komitmen pemerintah dalam melayani masyarakat hingga ke pelosok.
"Kami selaku pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan bangga atas dedikasi Bidan Dona dalam memastikan pelayanan kesehatan sampai daerah ujung Pasaman. Ini sangat sejalan dengan komitmen Pemkab Pasaman dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat tanpa terkecuali," kata Welly Suhery, dilansir Antara, Senin (4/8).
Bupati menambahkan, penghargaan ini adalah bukti nyata bahwa pengabdian tulus akan selalu mendapat perhatian.
"Selamat kepada Bidan Dona, semoga semangat dan pengabdiannya menjadi teladan bagi kita semua dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang inklusif, adil, dan merata hingga ke pelosok negeri," katanya.
Namun, di balik penghargaan tersebut, Bidan Dona mengaku terharu dan tidak pernah menyangka aksinya akan menjadi sorotan nasional. Ia menegaskan bahwa semua itu murni panggilan tugas, bukan untuk mencari sensasi.
"Memang tidak ada niat untuk membuat video itu hingga viral. Semua hanya inisiatif masyarakat. Namun memang untuk mengobati pasien sudah sering bolak-balik ke pedalaman Batang Kundur dan Sinuangon, Nagari Cubadak Barat," ungkap Dona.
Aksi nekat Bidan Dona pada Jumat (1/8) itu terpaksa dilakukan karena jembatan kayu sepanjang 15 meter yang menjadi satu-satunya akses bagi warga Kejorongan Sinuangon dan Batang Kundur dalam kondisi terputus. Akibatnya, dua kejorongan yang dihuni total 150 kepala keluarga kini terisolasi.
Kondisi ini tidak hanya membahayakan nyawa warga dan anak sekolah yang terpaksa ikut mengarungi sungai, tetapi juga melumpuhkan ekonomi. Harga bahan pokok dilaporkan melonjak hingga 150 persen. Bahkan, biaya transportasi ojek meroket tajam. Dari yang biasanya Rp100.000, kini warga harus membayar Rp250.000 per orang untuk sekali jalan.
Baca Juga: 5 Fakta Viral Bidan di Sumbar Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien, Baju Kering di Badan!
Menanggapi krisis ini, Pemkab Pasaman berjanji akan segera bertindak.
"Sudah kita turunkan ke lokasi kejadian. Saat ini tengah dihitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan. Namun sementara akan dibangun jembatan darurat, agar masyarakat bisa beraktivitas kembali," tegas Bupati.
Berita Terkait
-
5 Fakta Viral Bidan di Sumbar Berenang Seberangi Sungai Demi Obati Pasien, Baju Kering di Badan!
-
Begini Penampakan Kucing Emas yang Masuk Perangkap Warga Pasaman
-
Polisi Ringkus 3 Pelaku Begal Sadis di Depok, Korban Perawat dan Bidan Luka Berat Disabet Sajam
-
Bidan Jadi Sopir Ambulans: Kisah Heroik di Dairi Akibat Efisiensi Anggaran!
-
KPU: Dua Kabupaten Tak Ada Dana untuk Gelar PSU
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu