Pada akhirnya, dokter Tifa meyakini jika pihaknya akan menemukan kebenaran meskipun jalan yang ditempuh terjal.
"Karena kebenaran itu ketika sudah mulai membuka maka dia akan menempuh jalannya, walaupun jalannya itu sangat sakit, sangat sulit. Orang-orang mulia, orang-orang alim, ulama, apalagi nabi-nabi, merasakan itu semua," sahut dokter Tifa.
Dokter Tifa menyinggung sindiran-sindiran yang diterimanya dari para pendukung Jokowi.
"Kalau yang dibilang termul 'wah itu takut, nangis dokter Tifa, karena sebentar lagi akan dikasih rompi orange', kalau saya cuma takut dikasih baju rompi, dari sejak awal saya tidak berbunyi seperti ilmuwan-ilmuwan yang lain. Bisu aja, diem aja, di dalam kampus, di dalam rumah, diem aja selamat dia di dunia," tuturnya.
Tetapi, dokter Tifa lebih memilih untuk selamat di akhirat ketika dimintai pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah SWT.
"Tapi apakah selamat dia di akhirat? Saya lebih baik memilih saya selamat di akhirat. Ketika saya bertemu dengan Allah, jawaban saya tegas. Saya dalam sisa hidup saya, saya menegakkan kebenaran," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan