Suara.com - Salah satu korban kriminalisasi peringatan May Day sempat diculik orang tak dikenal. Hal itu diungkap Teguh Aprianto, yang juga korban kriminalisasi peringatan May Day.
Untuk diketahui Teguh dan korban merupakan dua dari 13 orang tersangka peserta aksi May Day di depan Gedung DPR-MPR RI pada 1 Mei 2025 lalu. Mereka diduga menjadi korban kriminalisasi oleh Polda Metro Jaya.
Teguh mengungkap bahwa penculikan itu terjadi setelah mereka dan Tim Advokasi untuk Demokrasi (TAUD) membuat sejumlah laporan kepada Bareskrim Polri Bareskrim Polri pada 16 Juni 2025.
Laporan mereka buat atas berbagai tindakan pidana dan pelanggaran etik terhadap para korban kriminalisasi, seperti kekerasan fisik hingga kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
"Jadi ada 4 laporan pidana. 4 laporan pidana itu ada 1 kekerasan seksual, 3 itu pengeroyokan dan penganiayaan. Lalu ada 2 laporan lainnya ke Propam Polri dan Rowassidik," kata Teguh dalam konferensi pers di Kantor YLBHI, Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Lalu pada 19 Juni, TAUD dan para korban mendapatkan informasi bahwa laporan mereka dilimpahkan Bareskrim Polri ke Polda Metro Jaya. Beberapa hari kemudian, dimulai pada tanggal 20 Juni mereka mendapatkan sejumlah tindakan intimidasi.
Mulai dari peretasan berupa pengambil alihan akun WhatsApp, spam call berkali-kali hingga diikuti oleh orang tak dikenal. Tak hanya itu salah satu tempat tinggal dari para korban juga dimasuki oleh orang tak dikenal kemudian diacak-acak.
"Jadi emang ada orang masuk kayak mencari sesuatu, habis itu ditinggalkan dalam bentuk berantakan," kata Teguh.
Puncaknya salah satu rekan mereka, korban kriminalisasi diculik di daerah tempat tinggalnya di kawasan Kukusan, Depok Jawa Barat pada 30 Juli lalu.
Baca Juga: Silfester dan Ade Diperiksa Polisi Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Sebut Roy Suryo Sok Menjadi Intelijen
Teguh menyebut peristiwa itu terjadi subuh menjelang pagi. Korban saat itu tiba-tiba ditabrak ketika mengendarai sepeda motor oleh sebuah mobil. Korban kemudian dimasukkan ke dalam mobil dan mengalami penyiksaan.
"Dalam mobil itu dia disiksa sambil introgasi. Jadi setiap pertanyaan yang diberikan itu ketika si pelaku tidak mendapatkan jawaban yang diharapkan, korban di pipinya disundut dengan rokok," ungkapnya.
Pertanyaan yang diajukan kepada korban merujuk kepada sejumlah foto yang ditunjukkan. Korban ditanya apakah dirinya mengenal sosok-sosok di dalam foto.
"Terus diminta mengidentifikasi dirinya, ketika ada di lokasi ini, dia ada atau enggak," kata dia.
Total korban diinterogasi sambil disiksa kurang lebih 40 menit. Janggalnya saat korban hendak mau dilepaskan terdengar salah satu pelaku sedang menelpon, dan terdengar kata "Dan" yang umumnya terdengar di lingkungan aparat penegak hukum dari bawahan ke atasan.
"Pelaku itu menerima sebuah telepon yang memperlihatkan bahwa itu mungkin dari atasan, ya, penggunaan kata-kata 'Dan' itu digunakan.
Berita Terkait
-
Ada Bukti Video, Pelapor Kasus Jokowi Ultimatum Polisi Panggil Roy Suryo Minggu Depan
-
Dulu Menuduh, Kini Dituduh: Giliran Roy Suryo Cs Diperkarakan
-
'Jumat Keramat' untuk Roy Suryo Cs: Pelapor Desak Polda Metro Usut Tuntas Kasus Ijazah Jokowi
-
Silfester dan Ade Diperiksa Polisi Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Sebut Roy Suryo Sok Menjadi Intelijen
-
Bocah di Medan Jadi Korban Penculikan, Pelaku Minta Tebusan Rp 50 Juta
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka