Suara.com - Sejumlah anak-anak di pelosok Sukabumi, Jawa Barat, berteriak meminta pertolongan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk membangun sebuah jembatan demi memudahkan perjalanan mereka ke sekolah.
Keterbatasan transportasi publik itu disuarakan oleh anak-anak sekolah dalam video yang diunggah pemilik akun TikTok @baba_1945, di mana terekam sejumlah anak-anak yang diperkirakan duduk di Sekolah Dasar (SD) menaiki perahu rakit yang dioperasikan oleh dua orang dewasa.
Anak-anak tersebut tampak membawa tas ransel dan dengan tertib naik ke atas perahu rakit. Setelahnya, tampak anak-anak itu berbaris rapi dan meminta Dedi Mulyadi untuk membangun jembatan.
"Pak Dedi, anak-anak di pelosok Sukabumi ingin jembatan untuk nyebrang ke sekolah," tulis keterangan dalam video tersebut.
Saat ditelusuri, lokasi kejadian berada di Kampung Tegal Sangar, Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.
Untungnya, video tersebut mendapat atensi dari Dedi Mulyadi. Melalui unggahan TikTok resminya, Dedi Mulyadi menjawab keresahan anak-anak sekolah.
Mantan Bupati Purwakarta itu berjanji akan mengirim tim untuk menghitung besaran dana yang diperlukan guna membangun jembatan.
"Terima kasih anak-anakku, tetap semangat untuk bersekolah. Masalah jembatan, hari Rabu tim teknis dinas PU Provinsi Jawa Barat segera berkunjung untuk menghitung besaran alokasi yang harus dibangun," ucap Dedi Mulyadi.
Tak hanya di Sukabumi, Dedi Mulyadi juga berjanji akan memprioritaskan pembangunan jembatan di daerah-daerah terpencil yang membutuhkan, sehingga bisa digunakan untuk mempermudah aktivitas sehari-hari, termasuk berangkat ke sekolah.
Baca Juga: Cara Mengisi Laporan Dana BOS Secara Online dan Rincian Komponen Kegiatan
"Gubernur Jawa Barat akan memprioritaskan pembangunan jembatan-jembatan tradisional penghubung antar daerah untuk membuka isolasi agar anak-anak tidak menyeberang sungai dengan berenang atau menggunakan rakit," sambungnya.
Dedi Mulyadi menyinggung bahwa beberapa infrastruktur membutuhkan biaya yang cukup mahal, sehingga harus dihitung dengan tepat.
"Memang ada yang berbiaya murah, ada yang berbiaya mahal. Seperti yang di Bandung Barat melewati Citarum biayanya mahal dan memang diperlukan perencanaan agar pembangunannya tepat," jelas Dedi Mulyadi.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa kebutuhan anak-anak untuk bersekolah, termasuk mendapatkan infrastruktur yang layak akan menjadi prioritasnya. Dedi Mulyadi turut menyentil Bupati Sukabumi agar bersedia melakukan pengecekan.
"Tetapi percayalah bahwa seluruh kebutuhan anak-anak sekolah, terutama untuk kepentingan transportasi darat akan menjadi perhatian utama dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan semoga pak bupatinya juga turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan dan pendataan di seluruh daerah," sahut Dedi Mulyadi.
Tidak memberikan perlakuan khusus pada laporan di Sukabumi, Dedi Mulyadi meminta kepada seluruh bupati di Jawa Barat untuk melakukan pendataan jika ada anak-anak yang kesulitan untuk menyeberang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Eks Kapolres Ngada Malah Predator Anak, Dituntut 20 Tahun Bui dan Denda Rp5 Miliar
-
Prabowo Bangun 23 Ribu Rumah di Jakarta, Proyek Ini Ditargetkan Serap 100 Ribu Tenaga Kerja
-
Dasco Dukung Stop Tot Tot Wuk Wuk: Pengawal Seharusnya Tak Perlu Terlihat
-
Driver Gojek Jadi Korban Kekerasan di Pontianak, GOTO Ambil Tindakan Tegas
-
Roy Suryo 'Sentil' Keras Gibran: Orang Waras Pasti Ragukan Ijazahnya, Desak Mundur dari Kursi Wapres
-
Transformasi Posyandu: Dari Layanan Kesehatan Menuju 6 Standar Pelayanan Minimal
-
Buni Yani Sebut Ijazah Gibran Bodong, Yakin Gugatan Rp125 Triliun Menang: Pasti Dikabulkan Hakim!
-
Heboh 'Tot tot Wuk Wuk' di Jalan, DPR Desak Polisi Hentikan Kawal Orang Nggak Penting Termasuk Artis
-
Skandal Subuh di Rumah Janda: Momen Kapolsek Brangsong Digerebek Warga, Cuma Pakai Sarung dan Kaos
-
Alarm Darurat Program MBG: Ribuan Siswa Jadi Korban, Dapur Jorok dan Dugaan Vendor Fiktif Terkuak