Suara.com - Jurnalis Senior, Hersubeno Arief menyebut bahwa kini Dinasti Politik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) tinggal menghitung hari.
Dinasti politik yang sudah dibangun sejak 2019 oleh Jokowi itu menurut Arief akan berakhir lantaran mendapat pukulan keras dari Presiden Prabowo Subianto.
Pasalnya, Prabowo baru saja memberikan Amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan Abolisi kepada Tom Lembong.
Momen pemberian Amnesti kepada Hasto itu membuat Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri berbalik memberikan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo.
“Usai Pemberian Amnesti dan Abolisi terhadap Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto ini mulai membuka sedikit – sedikit. Khusus soal Amnesti terhadap Hasto ada serangkaian komunikasi yang intensif antara Istana Presiden dan Kediaman Pribadi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarno Putri,” urai Arief, dikutip dari youtubenya, Rabu (6/8/25).
“Puncaknya di Kongres PDIP Di Nusa Dua Bali dan kemudian pernyataan dukungan PDIP terhadap pemerintahan Prabowo,” tambahnya.
Dalam Kongres PDIP yang digelar di Nusa Dua Bali, Megawati menyatakan bahwa PDIP tidak jadi oposisi.
Menurut Arief, hal ini menjadi Tarik ulur hubungan segitiga antara Prabowo dengan Megawati dan Jokowi.
“Ketua Umum DPP PDIP Megawati juga menegaskan bahwa PDIP Tidak jadi oposisi. Megawati sekarang sangat powerfull, selain menjadi Ketua Umum dia juga merangkap menjadi Sekretaris Jenderal Partai,” ujarnya.
Baca Juga: Silfester Loyalis Jokowi Koar-koar Sudah Dimaafkan JK, Mahfud MD: Tak Ada Damai di Hukum Pidana!
“Satu hal yang pasti ini Tarik ulur antara hubungan segitiga, Jokowi, Prabowo, Mega saat ini mulai relasinya tergambar dengan jelas,” imbuhnya.
Arief menyebut bahwa kini Prabowo dan Megawati secara otomatis menyatu kembali.
Menyatunya dua tokoh politik tersebut seolah menjadi tamparan bagi Jokowi.
“Prabowo Megawati sekarang menyatu kembali,” ungkap Arief.
“Sementara bagaimana dengan Jokowi dan nasib dinastinya? Ini yang saya kira, kita harus menyatakan bahwa dia tinggal menghitung hari,” imbuhnya.
Dalam relasinya yang sudah dibangun sedemikian rupa, kini menurut Arief Jokowi sudah dalam keadaan lemah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh