Sementara, Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, angkat bicara.
Prasetyo menegaskan bahwa pemberian amnesti kepada Hasto merupakan hak prerogatif Presiden.
Ia menyebut, keputusan tersebut diambil dengan semangat persatuan untuk mengurangi tensi politik nasional.
"Tapi dalam dua kasus ini yang nuansanya lebih banyak ke masalah politik, itu yang Pak Presiden menggunakan haknya. Mari kita kurangi kegaduhan-kegaduhan politik," kata Prasetyo.
Senada dengan Dasco, Prasetyo juga menyatakan belum ada rencana atau pembahasan mengenai bergabungnya PDIP ke dalam kabinet.
Menurutnya, memberikan dukungan tidak berarti harus menjadi bagian dari struktur pemerintahan.
"Memang pemerintah butuh check and balance, butuh masukan. Tak ada masalah," kata dia.
Sikap resmi PDIP sendiri telah ditegaskan dalam Kongres V di Bali pada Sabtu (2/8) pekan lalu.
Dalam pidatonya, Megawati Soekarnoputri menyatakan partainya tidak akan mengambil posisi sebagai oposisi, melainkan sebagai "partai penyeimbang".
Baca Juga: Prabowo Megawati Bersatu, Hersubeno Arief: Jokowi Tinggal Menghitung Hari
Menurutnya, keberpihakan politik tidak diukur dari posisi di dalam atau di luar pemerintahan.
"PDIP tidak memosisikan sebagai oposisi dan juga tidak semata-mata membangun koalisi kekuasaan. Kita adalah partai ideologis yang berdiri di atas kebenaran, berpihak pada rakyat dan bersikap tegas sebagai partai penyeimbang demi menjaga arah pembangunan nasional tetap berada dalam rel konstitusi dan kepentingan rakyat banyak," kata Megawati.
Tag
Berita Terkait
-
Prabowo Megawati Bersatu, Hersubeno Arief: Jokowi Tinggal Menghitung Hari
-
Babak Baru Politik: Prabowo Rangkul Oposisi Usai Terbit Abolisi dan Amnesti?
-
Mahfud MD Bongkar Alasan Presiden Beri Abolisi dan Amnesti: Hukum dari Bawah Sudah Sesat!
-
Mr. Q Ungkap 3 Alasan Mengejutkan Prabowo Ampuni Hasto & Tom Lembong
-
Sindiran Halus PKB ke PDIP: Penyeimbang? Dalam Politik Hanya Ada Dua Pilihan!
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti