Suara.com - Analis Politik Muhammad Qodari atau biasa dikenal dengan sebutan Mr Q memberikan pandangan mengenai alasan Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti terhadap Hasto Kristiyanto dan abolisi untuk Tom Lembong.
Menurut Mr Q, ada tiga variabel yang menjadi pertimbangan Prabowo memberikan pengampunan terhadap Hasto dan Tom.
Variabel pertama adalah situasi global. Qodari mengatakan pada hari ini kita berada dalam suatu fase perkembangan dunia yang tidak baik-baik saja yang sangat berbeda dengan 10 20 tahun yang lalu.
"Jadi kita ini berada pada fase di mana umat manusia itu living the life dangerously. Kita sampai satu titik di mana ada kekhawatiran bahwa ada potensi perang dunia ketiga," ujar dia dikutip dari Youtube Cokro TV.
Menurutnya, kekhawatiran ini muncul setelah melihat adanya perang antara Rusia-Ukraina, Israel-Iran dan terkini adalah antara Thailand-Kamboja.
"Jadi siapa yang pernah membayangkan bahwa bisa tempur antara negara-negara ASEAN? Enggak ada itu. Jadi saya kira konteks besar global ini ditambah konteks baru dari kawasan ASEAN itu membuat apa-apa yang sebelumnya itu terasa agak sulit untuk terjadi pada pada hari ini bisa terjadi," papar Qodari.
Varibel kedua menurut Wakil Kepala Staf Kepresidenan ini adalah situasi politik dalam negeri. Ia mengatakan residu Pilpres 2024 belum sepenuhnya selesai.
"Residu itu yang membuat antara lain peristiwa hukum yang terjadi pada inisial HK dan inisial TL gitu ya, itu membuat tidak berdiri murni sebagai proses hukum tetapi dipakai kacamata politik di situ," ujarnya.
Dilihat dari kacamata politik, Qodari mengatakan membuat dinamika politik yang dipengaruhi oleh proses-proses hukum ini istilahnya intensitasnya itu masih tetap tinggi.
Baca Juga: Sambut Nataru, Prabowo Siapkan 5 Insentif Diskon-diskonan
Lalu variabel ketiga adalah individu seorang Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo membutuhkan dukungan dari semua elemen penting bangsa dan negara ini.
"Serta beliau sendiri sebagai pribadi memang seseorang yang sangat percaya kepada persatuan dan kesatuan. Bahwa rekonsiliasi adalah kunci menuju kemajuan suatu bangsa," ujar Qodari.
Menurutnya, Prabowo adalah orang yang membaca buku Team of Rivals yang di dalamnya itu ada cerita tentang Presiden Abraham Lincoln yang menggandeng lawannya dalam Pilpres untuk bergabung di dalam pemerintahan menjadi salah satu menterinya.
"Dan Pak Prabowo sendiri adalah bagian dari cerita tim of rivals itu. Karena apa? Beliau dulu pernah bersaing dengan Pak Jokowi ya. Beliau kalah, beliau menjadi Menteri Pertahanan Pak Jokowi," ujar dia.
Lalu saat Prabowo jadi presiden ujar Qodari, dia merangkul rival-rivalnya antara lain adalah PKS dan Anies Baswedan.
"Nah, jadi sebetulnya Pak Prabowo ini adalah penganut prinsip team of rivals, gitu. Jadi sebagai individu yang memang punya pengalaman pribadi, punya pandangan politik yang sangat menekankan pada persatuan-kesatuan gitu," ujarnya.
Tag
Berita Terkait
-
Sambut Nataru, Prabowo Siapkan 5 Insentif Diskon-diskonan
-
Sindiran Halus PKB ke PDIP: Penyeimbang? Dalam Politik Hanya Ada Dua Pilihan!
-
Mensesneg Bantah Istana Dalangi Munaslub Golkar: Jangan Kaitkan dengan Istana!
-
Jejak Harun Masiku di Buku Catatan Hasto? Ini Alasan KPK Tahan Barang Bukti Meski Ada Amnesti
-
1.178 Narapidana Dapat Amnesti, Termasuk Gus Nur dan Hasto Kristiyanto
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru