Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan Presiden Prabowo Subianto terkait keberadan pers dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat hendak memulai memaparkan laporan mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di hadapan Prabowo pada Sidang Kabinet Paripurna.
Tetapi sebelum memulai laporan, Ani sapaan akrab Sri Mulyani bertanya kepada Prabowo mengenai pers yang masih berada di ruang sidang.
Mengingat laporan yang hendak disampaikan masih bersifat rahasia.
"Kami ingin menyampaikan rancangan APBN 2026, namun karena ini adalah persiapan nota keuangan Bapak apakah pers masih ada di sini? Karena nanti bapak tanggal 15 akan menyampaikan di depan DPR," kata Ani dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Menanggapi pertanyaan Sri Mulyani, Prabowo kemudian menyampaikan terima kasih kepada awak media yang telah meliput, ucapan itu sekaligus menjadi tanda bahwa sesi terbuka untuk media telah usai.
Meski begitu, Prabowo menegaskan dirinya bukan berarti mengusir.
"Baik terima kasih sahabat-sahabat pers sudah disiapkan makanan minuman yang baik. Ngusirnya secara halus. Nggak mengusir," kata Prabowo.
Sebelumnya media dipersilakan merekam dan meliput di ruangan selama Prabowo memberikan arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna. Tetapi sidang menjadi tertutup saat sejumlah menteri memaparkan laporan masing-masing.
Baca Juga: DPD RI Buka Pintu Ekspor Pertanian ke Belarus, Perkuat Program Asta Cita
Adapun penyampaian laporan dari menteri-menteri di dalam sidang merupakan instruksi dari Prabowo. Kepala negara ingin mendengar langsung paparan dari para pembantunya di kabinet.
"Saudara-saudara sekalian dengan demikian tentunya kita sekarang saya persilakan beberapa menteri untuk melaporkan kondisi di sektor masing-masing," kata dia.
"Kita prioritaskan tentunya para menteri sebagai leading sektor sebagai leading, katakan lah sebagai ketua satgas di bidang masing-masing yang prioritas, pangan, energi, pemberantasan kemiskinan, dan kelaparan, kemudian pembangunan SDM, kesehatan, perumahan," Prabowo menambahkan.
Setelah itu Prabowo mempersilakan Sekretaris Kabinet untuk mengatur laporan masing-masing.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya menyebutkan secara runut siapa saja menteri yang akan bergantian memaparkan laporan di hadapan presiden. Ia mempersilakan Menkeu Sri Mulyani menjadi yang pertama.
"Yang terhormat Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, setelah ini kita akan melaksanakan laporan dari masing-masing kementerian, terkait program prioritas diawali dari laporan Ibu Menteri Keuangan," kata Teddy.
"Kemudian selanjutnya Menteri Investasi, Menteri Pertanian, Menteri ESDM, Kepala Badan Gizi Nasional, Menteri Sosial, Menko Pangan, dan selanjutnya Menteri Dikdasmen, dan Mendikti. Dipersilakan untuk Ibu Menteri Keuangan," sambung Teddy.
Berita Terkait
-
Semarak Kemerdekaan Jelang HUT ke-80, Kabinet Merah Putih Kompak Hias Mobil
-
'Akhirnya Pulang', Tom Lembong Unggah Momen Bersama Keluarga: Izinkan Saya Menikmati Kebersamaan Ini
-
DPD RI Buka Pintu Ekspor Pertanian ke Belarus, Perkuat Program Asta Cita
-
Susi Pudjiastuti Kecewa Prabowo Tak Tepati Janji, Publik: Apalagi ke Kami Rakyat Kecil
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan