Suara.com - Mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, akhirnya rampung menjalani pemeriksaan intensif selama kurang lebih lima jam di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan. Keluar dari lobi pada pukul 14.19 WIB, Kamis (7/8/2025), pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu memberikan pernyataan perdananya kepada awak media.
Dengan raut wajah tenang, ia mengaku bersyukur atas kesempatan yang diberikan penyelidik untuk memberikan keterangan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi pada penyelenggaraan ibadah haji.
Fokus utama pemeriksaan adalah klarifikasi mengenai pembagian kuota tambahan haji tahun 2024 yang kontroversial.
“Alhamdulillah saya berterimakasih akhirnya saya mendapatkan kesempatan, mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi segala hal, terutama yang terkait dengan pembagian kuota tambahan pada proses haji tahun 2024 yang lalu,” kata Gus Yaqut di Gedung Merah Putih KPK.
Meski demikian, saat dicecar lebih dalam mengenai materi pemeriksaan, termasuk soal dugaan adanya perintah dari Presiden Ketujuh Joko Widodo terkait pembagian kuota tersebut, Gus Yaqut memilih untuk bungkam.
“Terkait dengan materi saya tidak akan menyampaikan ya mohon maaf kawan-kawan wartawan,” ujarnya.
Ia kembali menegaskan rasa terima kasihnya karena telah diberi ruang untuk menjelaskan duduk perkara dari pihaknya.
“Intinya saya berterima kasih mendapatkan kesempatan bisa menjelaskan mengklarifikasi segala hal yang terkait dengan pembagian kuota tahun lalu,” tandas dia.
Setelah memberikan pernyataan singkat tersebut, Gus Yaqut langsung bergerak menuju mobil yang telah menunggunya dan meninggalkan Gedung Merah Putih KPK tanpa memberikan komentar lebih lanjut.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Kuota Haji, Yaqut Diperiksa KPK Selama 4,5 Jam
Penyelidikan kasus ini bermula dari adanya dugaan perbuatan melawan hukum dalam distribusi kuota tambahan haji sebanyak 20.000 dari Arab Saudi untuk tahun 2024.
Menurut KPK, pembagian tersebut tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, yang seharusnya mengalokasikan 92% untuk haji reguler dan 8% untuk haji khusus.
Namun, dalam praktiknya, kuota tambahan itu diduga dibagi rata 50:50, yakni 10.000 untuk reguler dan 10.000 untuk khusus.
"Itu yang menjadi perbuatan melawan hukumnya, itu tidak sesuai aturan itu," ungkap Plt Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, beberapa waktu lalu.
Berita Terkait
-
Dugaan Korupsi Kuota Haji, Yaqut Diperiksa KPK Selama 4,5 Jam
-
5 Jam Diperiksa KPK Terkait Skandal Kuota Haji, Gus Yaqut: Alhamdulillah
-
7 Fakta Terkini Korupsi Kuota Haji 2024 yang Menyeret Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas
-
Mengintip Harta Eks Menag Yaqut: Naik Rp 2,59 Miliar dalam 4 Tahun, Alphard Baru Gantikan Mercy
-
Rekam Jejak Gus Yaqut: Dari Banser hingga Menag Era Jokowi, Kini Diperiksa KPK Soal Kuota Haji 2024
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional