Suara.com - Sebuah video yang menunjukkan dua anggota TNI jatuh ke parit saat berusaha mengamankan kerusuhan dalam sebuah pertandingan sepak bola antar kampung atau tarkam.
Peristiwa yang sempat viral ini disebut terjadi di Lapangan Sepak Bola Simicik, Desa Karangjambu, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Sabtu (2/8/2025),
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit yang beredar di media sosial, terlihat kerumunan penonton dan pemain terlibat dalam ketegangan di pinggir lapangan.
Dua orang anggota TNI berseragam loreng terlihat berusaha menenangkan beberapa orang dalam kerusuhan yang terjadi.
Ketika situasi semakin tak terkendali dan aksi saling dorong terjadi, tekanan dari kerumunan menyebabkan dua anggota TNI tersebut kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke belakang, ke dalam parit beton yang cukup dalam, berada persis di samping lapangan.
"Dua anggota TNI terjatuh saat mengamankan area kericuhan di Laga Tarkam," tulis akun Instagram @lagoi.viral.
Kejadian tak terduga itu sontak mengalihkan fokus massa. Beberapa orang yang tadinya terlibat keributan tampak terkejut, dan teriakan panik terdengar dari arah penonton.
Kemudian, beberapa warga sipil dan rekan aparat lainnya yang berada di lokasi dan melihat keduanya terjatuh, dengan sigap terlihat membungkuk ke arah parit, mengulurkan tangan untuk menolong kedua anggota TNI itu keluar dari parit.
Sementara kerusuhan antar penonton di area lapangan, masih terus berlanjut di dekatnya dengan beberapa petugas lainnya yang tetap fokus memisahkan pihak-pihak yang bertikai.
Baca Juga: Andre Rosiade Kesal Liat Kelakuan Patrick Kluivert: Kayak Pelatih Tarkam
Setelah berhasil dievakuasi dari parit, para anggota TNI kembali melanjutkan upaya mereka untuk melerai perkelahian yang masih berlangsung.
Video mengenai Insiden kerusuhan di Laga Tarkam tersebut memicu perhatian publik setelah diunggah di media sosial, mengingat acara tarkam yang seharusnya menjadi hiburan bagi masyarakat justru berujung pada kerusuhan.
Reporter : Nur Saylil Inayah
Berita Terkait
-
Penantian Puluhan Tahun Berakhir Saat Ajal Tiba, Kisah Cinta Mbah Arifin Getarkan Tegal
-
Tanpa Banyak Rumor, Vinicius Dikabarkan Merapat ke Persekat Tegal
-
Bayaran Menggiurkan Tarkam, Awas Berpotensi Jadi Pelarian Regulasi 11 Pemain Asing Super League
-
Gaji Tembus Rp 150 Juta Per Bulan, Cerita Pemain Liga 1 Pilih Main Tarkam di Luar Klub
-
Bedanya Makin Jauh, Hwang Hee-chan Sibuk di Liga Inggris, Evan Dimas Main Tarkam
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Hidup di Balik Tanggul Luat Raksasa: Kisah Warga Tambakrejo Membangun Harapan dari Akar Mangrove
-
Gaduh Internal Gerindra, Ini 4 Alasan Kader Daerah Tolak Keras Budi Arie
-
TB Hasanuddin: Larangan Polisi Duduki Jabatan Sipil Sudah Jelas, Tapi Pemerintah Tak Pernah Jalankan
-
Status Firli Bahuri Jadi 'Senjata', Keyakinan Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Ijazah Jokowi
-
Polda Metro Jaya Jamin Profesionalisme, Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Tak Ditahan Usai Diperiksa 9 Jam
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
-
Prabowo Dengar, Alasan Kader Gerindra Menjerit Tolak Budi Arie
-
Yusril Beberkan Rencana 'Pemutihan' Nama Baik Napi, Ini Beda Rehabilitasi dan Hapus Pidana
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
Geledah Dinas Pendidikan Riau, KPK Cari Jejak Bukti Korupsi di Balik Kasus Pemerasan Gubernur