Suara.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta memproyeksikan perekonomian ibu kota akan tumbuh 5,18 persen (yoy) pada triwulan II 2025. Angka ini meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,95 persen (yoy) dan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di level 5,12 persen (yoy).
Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Iwan Setiawan, menyebut dorongan terbesar datang dari konsumsi rumah tangga dan investasi. Sementara dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ditopang oleh sektor perdagangan serta informasi dan komunikasi.
“Konsumsi RT ada sisi permintaan tumbuh kuat sebesar 5,13 persen (yoy), meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (5,36 persen; yoy),” ujar Iwan dikutip pada Sabtu (9/8/2025).
Menurut Iwan, kekuatan konsumsi rumah tangga dipicu meningkatnya aktivitas rekreasi selama libur sekolah, cuti bersama, serta sejumlah hari besar keagamaan.
"Pertumbuhan yang tetap kuat didorong oleh meningkatnya aktivitas rekreasi sejalan dengan berlangsungnya periode libur anak sekolah, cuti bersama, serta beberapa HBKN seperti Paskah, Waisak, Idul Adha dan Tahun Baru Islam,” sambungnya.
Selain konsumsi, investasi juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jakarta. Pada triwulan II 2025, investasi tercatat tumbuh 5,50 persen (yoy), jauh lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang hanya 2,89 persen (yoy). Dorongan ini datang dari proyek-proyek strategis pemerintah maupun swasta yang bersifat multiyears, tercermin dari meningkatnya impor barang modal.
Dari sisi eksternal, ekspor melonjak 17,26 persen (yoy) berkat kinerja ekspor nonmigas. Produk otomotif, perhiasan, mesin dan pesawat mekanik, serta produk kimia menjadi komoditas unggulan yang mendorong pertumbuhan tersebut.
Iwan menambahkan, impor juga tumbuh tinggi dari 16,24 persen (yoy) menjadi 16,99 persen (yoy), dipacu peningkatan di semua jenis barang—baik konsumsi, bahan baku, maupun barang modal. Sementara itu, konsumsi pemerintah justru melambat menjadi 5,16 persen (yoy) dari 9,22 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya karena normalisasi belanja setelah Lebaran.
Berdasarkan lapangan usaha, perdagangan tumbuh signifikan 5,91 persen (yoy) dibanding 4,35 persen (yoy) di triwulan sebelumnya. Sektor informasi dan komunikasi juga mencatat pertumbuhan tinggi 5,65 persen (yoy) berkat lonjakan penggunaan data dan internet, serta tingginya jumlah penonton bioskop selama libur sekolah.
Baca Juga: Gaduh Data Ekonomi RI Hingga PBB Diminta Lakukan Investigasi
Lapangan usaha lain seperti konstruksi, jasa perusahaan, akomodasi dan makan minum, serta transportasi dan pergudangan juga masih tumbuh kuat, terdorong tingginya mobilitas masyarakat selama periode libur panjang dan HBKN.
Iwan menegaskan, BI DKI akan terus memantau pergerakan ekonomi, baik di tingkat daerah, nasional, maupun global.
"Sinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus diperkuat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di berbagai sektor guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, serta mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global yang berdaya saing," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Terungkap! Alasan Gubernur Ajak Megawati di Groundbreaking Taman, Ternyata...
-
Megawati Jadi Alasan? Terungkap! Alasan Sebenarnya Peresmian Taman Bendera Pusaka Tertutup
-
Rismon Bongkar Pengakuan di Balik Layar Eks Rektor UGM: Cabut Ucapan karena Diteror Relawan Jokowi?
-
Murka Difitnah Jokowi, Rismon Sianipar Tantang Kapolri: Tangkap Saya jika Terbukti Ada Bohir!
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang