Suara.com - Upaya sindikat narkoba untuk memasok 44,06 kilogram ganja ke Jakarta berhasil digagalkan total oleh jajaran Kepolisian Resor (Polres) Padang Lawas, Polda Sumatera Utara.
Operasi senyap ini tidak hanya mencegah puluhan kilogram barang haram tersebut beredar di ibu kota, tetapi juga membongkar jaringan pengedar yang melibatkan pemain lama hingga anak di bawah umur.
Drama penangkapan ini berawal dari informasi intelijen yang diterima aparat mengenai adanya pengiriman besar ganja menuju Jakarta.
Berbekal informasi tersebut, personel Satuan Narkoba Polres Padang Lawas bergerak cepat melakukan penyelidikan di sepanjang jalan provinsi lintas Sibuhuan - Sosopan, Padang Lawas.
Kecurigaan petugas akhirnya terbukti pada Selasa (5/8), saat sebuah mobil minibus yang melintas dihentikan. Di dalamnya, petugas menemukan tiga orang pelaku: IP (48), MP (34), dan A (17), bersama dengan barang bukti puluhan kilogram ganja yang telah dikemas rapi.
"Barang bukti itu terbungkus di 42 bal kemasan plastik," ujar Kepala Polres Padang Lawas, Ajun Komisaris Besar Polisi Dodik Yulianto, dalam keterangannya di Kecamatan Barumun, Sabtu 9/8/2025).
Dari hasil penyidikan mendalam, terungkap bahwa puluhan kilogram ganja tersebut berasal dari Kabupaten Mandailing Natal.
"Dari hasil penyidikan personel, barang bukti tersebut berasal dari Kabupaten Mandailing Natal," kata Dodik.
Kapolres membeberkan peran masing-masing pelaku dalam jaringan ini. IP, yang ternyata seorang residivis kasus serupa, bertindak sebagai bandar utama.
Baca Juga: Dicap Lelet hingga Pika Wafat, BNN Akhirnya Mau Gandeng Kemenkes-BRIN buat Riset Ganja Medis
"Tersangka IP berperan sebagai bandar, pencari pemasok dari Panyabungan Timur, sekaligus mencari pembeli di Jakarta dan sekitarnya," ungkap Dodik.
Sementara itu, dua pelaku lainnya memiliki tugas spesifik dalam operasi ini. "Sementara, tersangka MP dan A berperan sebagai membungkus barang bukti sekaligus mengirimkan narkotika diduga jenis ganja itu melalui jasa pengiriman barang," tambah Dodik. Mirisnya, pelaku A masih berstatus pelajar di bawah umur.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal berlapis yang membawa ancaman hukuman maksimal. "Atas perbuatan pelaku IP dan MP dijerat dengan Pasal 114 ayat 2, subsider Pasal 111 ayat 2, subsider Pasal 132 ayat 1 Undang-undang tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman pidana mati, pidana seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun," tegas Kapolres.
Untuk pelaku A yang masih di bawah umur, proses hukum akan melibatkan undang-undang peradilan anak.
"Sedangkan pelaku A yang belum sampai usia 18 tahun dijerat dengan pasal yang sama, dan ditambahkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak," jelasnya.
Kasus ini pun belum berhenti. Kepala Satuan Narkoba Polres Palas, Iptu Parlin Azhar Harahap, menambahkan bahwa pihaknya masih memburu satu orang lagi yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Pihaknya juga menetapkan satu orang DPO berinisial RP yang turut berperan dalam kasus peredaran narkotika jenis diduga ganja itu, dan terus dilakukan pengembangan terkait kasus itu," kata Parlin Azhar Harahap.
RP diketahui merupakan anak kandung dari tersangka utama, IP. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Kepala BNN Ngaku Dukung Riset Ganja Medis: Kalau Bisa Dibuktikan, Mengapa Tidak?
-
Ganja Akhirnya Diteliti di Indonesia! Kepala BNN: Bila Oke Dibeli Pakai Resep Dokter
-
Detik-detik Jarred Dwayne Shaw Ditangkap soal Kasus Narkoba di Apartemen Cisauk
-
Dicap Lelet hingga Pika Wafat, BNN Akhirnya Mau Gandeng Kemenkes-BRIN buat Riset Ganja Medis
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif
-
Apa Itu Cassandra Paradox? Bikin Rocky Gerung Walkout dari Talkshow dengan Relawan Jokowi
-
Isyana Bagoes Oka Dikabarkan Jadi Wakil Ketua Umum PSI, Kaesang Siap Umumkan
-
SMAN 62 Pastikan Farhan Masih Berstatus Siswa Aktif Meski Ditahan Polisi
-
Kementerian BUMN Bakal Tinggal Kenangan, Ingat Lagi Sejarahnya Sebelum Dihapus
-
Minta KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Haji, Awan PBNU: Jangan Digoreng Ngalor Ngidul