Suara.com - Sebuah isak tangis pilu datang dari seorang ayah yang juga seorang prajurit.
Sersan Mayor (Serma) Christian Namo harus menghadapi kenyataan pahit: putra kebanggaannya, Prajurit Dua atau Prada Lucky Chepril Saputra Namo, tewas bukan di medan perang, melainkan di tangan seniornya sendiri.
Penyesalan terdalam terdengar dari bibir Serma Christian, meratapi keputusan mengizinkan anaknya mengabdi pada negara.
"Anak ganteng, Lucky. Bapa salah, bapa salah kasih lu (kamu) kerja Lucky. Bapa sudah bilang kenapa lu mau jadi tentara. Bapa minta maaf," rintih Serma Christian di hadapan peti jenazah anaknya dikutip dari TikTok @kasus.prada.lucky, Minggu (10/8/2025).
Ucapan itu lebih dari sekadar ungkapan duka.
Itu adalah sebuah tamparan keras bagi institusi TNI, sebuah pengakuan getir dari seorang ayah yang merasa gagal melindungi anaknya di lingkungan yang ia kenal baik.
Ironisnya, Serma Christian adalah seorang anggota TNI aktif, namun pangkat dan pengabdiannya seolah tak berdaya menyelamatkan putranya dari budaya kekerasan yang mengakar.
Kronologi Tragis Kematian Prajurit Muda
Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu (6/8/2025), setelah menjalani perawatan intensif di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, NTT.
Baca Juga: Jeritan Amarah Ayah Prada Lucky: Hukum Mati! Anak Saya Dibunuh, Bukan Gugur
Ia baru dua bulan menjadi prajurit dan bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere.
Sebelum meninggal, Prada Lucky sempat mengaku kepada dokter yang merawatnya bahwa ia telah dianiaya oleh seniornya di barak.
Pengakuan ini menjadi bukti krusial yang mengarahkan penyelidikan pada dugaan penganiayaan berat.
Laporan menyebutkan tubuhnya penuh dengan luka lebam, sayatan, hingga bekas luka bakar.
Kasus ini bergerak cepat setelah menjadi sorotan publik.
Pusat Polisi Militer (Pomdam) IX/Udayana telah menetapkan empat prajurit senior sebagai tersangka, yaitu Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS, dan Pratu ARR.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
ICW 'Sentil' Kejagung Pamer Gunungan Uang: Pencitraan, Korupsi Rp 300 T Menguap
-
Kardinal Suharyo Serukan Tobat Ekologis: Dari Pejabat Korup hingga Sampah Makanan
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Seskab Teddy dan Mensos Bahas BLT hingga Bantuan Korban Banjir Sumatra, Ini Rinciannya
-
KPK Bongkar Modus Kontraktor Sarjan: Jual Nama Orang Kuat Demi Proyek di Bekasi?
-
Kado Natal dari Balik Jeruji: 138 Warga Binaan Lapas Cipinang Terima Remisi, 2 Orang Bisa Bebas
-
Dianggap Penuhi Kriteria, 15 Warga Binaan di Seluruh Indonesia Terima Remisi Natal
-
Uskup Agung Katedral: Gereja Harus Berani Bersuara Soal Persoalan Bangsa
-
Pesan Sejuk Menag dari Altar Katedral Manado Saat Natal: Iman Harus Terwujud dalam Kepedulian Nyata
-
Pesan Natal Uskup Agung: Rawat Alam, Jangan Biarkan Rakyat Jadi Korban