Suara.com - Kasus kematian tragis Prada Lucky kini memasuki babak baru yang lebih emosional. Ayah dan ibunya kini bersatu, mengangkat suara mereka dengan kesaksian yang tak hanya mengiris hati, tetapi juga menjadi "pukulan telak" bagi narasi "pembinaan" yang mungkin coba dibangun.
Dari pesan terakhir sang anak hingga tuntutan hukum yang tak main-main, setiap kata dari mereka adalah jeritan hati yang menuntut keadilan.
Berikut adalah 4 poin terpenting dari kesaksian gabungan kedua orang tua Prada Lucky.
Keluarga Prada Lucky kini bersatu di garis depan, menuntut keadilan penuh atas kematian putra mereka.
1. 'Mama, Saya Dicambuk': Pesan Terakhir yang Jadi Bukti Penyiksaan
Ini adalah detail paling menyakitkan yang diungkap langsung oleh ibunda Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey. Ia membeberkan aduan terakhir anaknya sebelum kondisinya kritis.
"Dia waktu minta tolong ke mama angkatnya waktu dia kena pukul pertama dicambuk itu dia bilang, 'Mama, saya dicambuk'," ungkap Sepriana.
Mengapa ini penting? Kesaksian ini adalah bukti verbal langsung dari korban bahwa ia disiksa menggunakan alat (cambuk/selang), bukan sekadar pukulan tangan kosong. Ini secara telak menghancurkan alibi "pembinaan fisik" dan mengarahkannya langsung ke tindakan penganiayaan berat.
2. 'Ini Pembunuhan Berencana!': Ayah Tolak Kasus Dianggap Pelanggaran Disiplin
Baca Juga: Jeritan Amarah Ayah Prada Lucky: Hukum Mati! Anak Saya Dibunuh, Bukan Gugur
Serma Kristian Namo, ayah korban yang juga seorang prajurit TNI, tidak hanya marah. Ia maju dengan argumen hukum yang cerdas dan kuat. Ia dengan tegas menolak jika kasus ini hanya dianggap sebagai pelanggaran disiplin internal.
"Kalau hanya pelanggaran disiplin, berarti hanya dihukum berapa bulan. Saya minta ini pembunuhan berencana, karena [pelaku] lebih dari satu orang," tegasnya.
Mengapa ini penting? Serma Kristian sedang menutup celah hukum. Dengan melabelinya "pembunuhan berencana", ia menuntut penerapan pasal pidana dengan ancaman hukuman maksimal, bukan sekadar sanksi disipliner yang seringkali dianggap ringan oleh publik.
3. 'Anak Kami Disiksa!': Suara Bersatu Ayah & Ibu Melawan Narasi "Pembinaan"
Untuk pertama kalinya, kedua orang tua Prada Lucky kini memiliki satu narasi yang sama dan kuat: anak mereka disiksa, bukan dibina.
Tag
Berita Terkait
-
Jeritan Amarah Ayah Prada Lucky: Hukum Mati! Anak Saya Dibunuh, Bukan Gugur
-
5 Fakta di Balik Jeritan Terakhir Prada Lucky: Tewas Usai Disiksa 20 Senior TNI?
-
'Mati Sia-Sia!', DPR Gaungkan Jeritan Ibu Prada Lucky, Desak Penyiksa Dihukum Seberat-beratnya
-
Detik-detik Terakhir Putranya Koma, Ibunda Prada Lucky Ungkap Sederet Fakta Mengerikan!
-
Tewas Diduga Disiksa Senior di Barak, Terkuak Cerita Pilu Prada Lucky: Mama Aku Dipukul-Dicambuk!
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Arus Japek Membeludak saat Libur Natal, Rekayasa Contraflow Diperpanjang hingga KM 65!
-
Ragunan Buka Lebih Pagi Selama Nataru, Tiket Cuma Rp4 Ribu dan Ada Atraksi Spesial
-
Kaleidoskop 2025: Jejak Tiga Kali Reshuffle Kabinet di Pemerintahan Prabowo
-
Pengamat Soroti Peran Sentral Mendagri Dalam Percepatan Penanganan Bencana Sumatra
-
Antrean Mengular, Polisi Siapkan Buka-Tutup Rest Area KM 57 Tol Jakarta - Cikampek
-
Gus Yahya Bertemu Rais Aam PBNU di Lirboyo Hari Ini, Ada Upaya Islah?
-
Antisipasi Lonjakan Wisatawan, Ragunan Siaga Pohon Tumbang demi Keamanan Pengunjung
-
Pemilik Akun Doktif Jadi Tersangka Dugaan Pencemaran Nama Baik, Tapi Tidak Ditahan
-
Libur Natal dan Tahun Baru, Ragunan Buka Lebih Awal dan Siap Layani Lonjakan Pengunjung
-
Pesan Natal PDIP: Dari Solidaritas Sosial hingga Komitmen Merawat Pertiwi