Suara.com - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani menegaskan pentingnya pendidikan bagi anak-anak pekerja migran yang orang tuanya bekerja di luar negeri.
Menurutnya, Sekolah Rakyat menjadi salah satu sarana yang dapat memberikan kesempatan dan harapan baru bagi mereka untuk memiliki masa depan yang lebih baik.
"Karena keluarga mereka, ibunya mungkin atau ayahnya mungkin merantau ke luar negeri, bekerja di luar negeri. Nah pendidikan anak-anak itu juga menjadi sesuatu yang sangat penting. Agar mereka mempunyai harapan, mereka mempunyai kesempatan untuk memiliki penghidupan yang lebih baik nantinya," kata Christina usai mengunjungi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Christina menjelaskan, anak-anak yang masuk Sekolah Rakyat umumnya datang dari beragam latar belakang. Tantangan yang dihadapi pun berbeda dibanding anak-anak di sekolah biasa.
Dari sisi akademik, ada yang belum terbiasa dengan pola belajar formal. Sementara dari sisi keluarga, banyak yang berasal dari kondisi ekonomi sulit, terbiasa tinggal beramai-ramai, dan memiliki kebutuhan yang sering kali tidak terpenuhi.
Karena itu, ia menilai peran guru di Sekolah Rakyat jauh lebih kompleks. Tidak hanya membimbing siswa secara akademik, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan sosial agar mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan asrama serta pembelajaran yang terstruktur.
"Setidaknya dengan pola keteraturah hidup nanti akan menumbuhkan nanti disiplin dan akan nanti kedepannya akan lebih bagus lagi dengan bakat dan minat nanti akan berkembang di sekolah rakyat ini," tuturnya.
Christina berharap semakin banyak anak pekerja migran yang bisa mengakses pendidikan di Sekolah Rakyat, sehingga mereka memiliki bekal yang cukup untuk membangun masa depan yang mandiri dan sejahtera.
Baca Juga: Heboh Gibran Tak Salami AHY: Goenawan Mohamad Curiga Konfrontasi, Said Didu Seret Nama Jokowi
Berita Terkait
-
Heboh Gibran Tak Salami AHY: Goenawan Mohamad Curiga Konfrontasi, Said Didu Seret Nama Jokowi
-
Viral Kepergok Tak Disalami hingga Dibalas Tatapan Sinis: Gibran-AHY Perang Dingin?
-
Ungkit Pin One Piece Gibran, Kang Mamang Sindir Pemerintah: Kalau Gak Merasa Lalim Ngapain Ribut?
-
Pamer Makan Siang Bareng Dasco, Gibran Banjir Sindiran: Kok Menu MBG Gak Dicoba?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!