Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terlihat memasuki Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025, sore.
Kehadirannya langsung memicu spekulasi, mengingat suhu politik di internal Partai Golkar tengah memanas akibat isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Namun, usai bertemu Presiden Prabowo Subianto, Bahlil memastikan tidak ada pembicaraan soal politik, apalagi membahas dinamika internal partai berlambang pohon beringin itu.
"Nggak ada. Memang ada apa? Ya, oke," ujar Bahlil singkat, sebelum bergegas menuju mobil dinasnya.
Bahlil yang juga kader senior Golkar itu tetap memilih irit bicara ketika awak media menyinggung komentar politisi Golkar, Ridwan Hisjam, soal kondisi partai.
"Ah udah lah, udah. Ya, cukup ya," katanya sambil terus berjalan.
Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus, Aris Marsudiyanto, yang hadir dalam pertemuan itu, turut membenarkan bahwa agenda politik tidak menjadi bahasan.
"Oh nggak. Ini tadi tidak terlalu disinggung tentang partai ya, kita hanya bicara tentang pembangunan aja," jelas Aris.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham juga menepis dugaan adanya intervensi dari Istana terkait Munaslub.
Baca Juga: Geger Video Gibran Lewati Menteri di Upacara, Bahlil Pasang Badan: Siapa yang Bilang?
Menurutnya, Golkar tidak mencurigai Presiden Prabowo sedikit pun.
"Saya pernah jadi ketua koalisinya Merah Putih tahun 2014 lalu. Kita tahu persis, Pak Prabowo siapa, Pak Prabowo adalah seorang yang dilihat dari sisi komitmen kebangsaan," kata Idrus.
Idrus meyakini, Presiden Prabowo tidak akan memecah belah Golkar demi kepentingan pihak tertentu.
Sebaliknya, ia melihat dukungan terhadap soliditas partai di bawah kepemimpinan Bahlil untuk menopang pemerintahan Prabowo–Gibran.
"Pak Prabowo memulai tugasnya sebagai Kepala Negara, sebagai Presiden Republik Indonesia, sudah mulai mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia bersama-sama mengelola Indonesia ini sebagai rumah besar kita," ujarnya.
"Indonesia adalah milik kita bersama, karena itu, kita ini keluarga satu, karena itu kita harus gotong royong, harus mengembangkan kekitaan, kebersamaan dan lainnya. Ini artinya apa? Ini adalah pencerminan daripada nilai-nilai Pancasila," sambung Idrus.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Viral! Detik-Detik Bentrok Ormas BPPKB Banten vs Debt Collector di Cengkareng, Bawa Bambu dan Batu
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN