Suara.com - Sosok Aditya Hanafi belakangan mendadak jadi sorotan usai ia ditangkap lantaran jadi otak di balik kasus pembunuhan disertai perampokan seorang pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur, Karya Listiyanti Pertiwi alias Tiwi. Lantas siapa Aditya Hanafi pembunuh Tiwi BPS Haltim?
Sebelumnya, publik digemparkan dengan kasus pembunuhan yang melibatkan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja di Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur, Maluku Utara. Pelaku, Aditya Hanafi (27), dilaporkam tega menghabisi nyawa rekan kerjanya sendiri, Karya Listyanti Pertiwi (30), di rumah dinas kantor BPS pada Sabtu, 19 Juli 2025 lalu.
Siapa Aditya Hanafi Pembunuh Tiwi BPS Haltim?
Aditya Hanafi merupakan seorang pegawai BPS Halmahera Timur yang berusia sekitar 27 tahun. Ia memiliki nama lengkap dan gelar Aditya Hanafi, S. Tr. Stat. Diketahui, gelar S. Tr. Stat sendiri adalah singkatan dari Sarjana Terapan Statistika yang diberikan kepada lulusan program studi Diploma IV (D4) bidang statistika.
Di BPS Halmahera Timur, Aditya Hanafi menjabat sebagai Statistisi Ahli Pertama. Adapun gaji pokok untuk jabatan ini berada di kisaran Rp4,3 juta sampai Rp8,6 juta per bulan. Nominal itu diketahui mengacu pada data gaji CPNS BPS tahin 2024 untuk jabatan fungsional Ahli Pertama, setara untuk posisi Auditor, Analis Hukum, hingga Arsiparis Ahli Pertama.
Menurut aturan yang ada tentang jabatan fungsional statistisi, gaji pokok yang diperoleh dapat lebih tinggi, yaitu sekitar Rp6,24 juta sampai Rp10 juta per bulan. Besaran gaji pokok tersebut juga tergantung pangkat golongan hingga masa kerja pegawai di lingkup BPS. Usai kasus yang menjerat Aditya Hanafi, kisaran gaji pegawai BPS pun jadi perbincangan publik.
Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber, Hanafi tercatat pernah dinobatkan sebagai Employee of the Month Januari 2025 oleh BPS Halmahera Timur. Prestasi itu, diketahui dari unggahan Instagram resmi @bpshaltim pada 25 Maret 2025.
Hanafi diketahui telah menikah dengan seorang perempuan yang juga merupakan rekan kerja di BPS Halmahera Timur, Almira Fajriyati Marsaoly alias AFM. Pernikahan dua sejoli ini berlangsung enam hari setelah Hanafi dengan keji menghabisi nyawa Tiwi tepatnya pada 27 Juli 2025.
Faktanya, istri Hanafi, AFM diketahui merupakan teman dekat Tiwi. Bahkan sebelum menikah mereka sempat tinggal bersama di rumah dinas BPS Halmahera Timur. Jadi Aditya Hanafi, Almira, dan Tiwi sama-sama bekerja di BPS Halmahera Timur.
Baca Juga: Korporasi Lebih Pilih Menabung Ketimbang Investasi, Ekonomi RI Bisa Frustasi
Kronologi Singkat Kasus Pembunuhan Tiwi BPS Haltim
Dikutip dari akun Instagram @komikfaris yang mengaku sebagai kakak Tiwi, kronologi kasus pembunuhan keji terhadap adiknya itu bermula dari pinjam meminjam uang. Diketahui, Hanafi dan Almira tengah mempersiapkan pernikahan mereka di Ternate mulai awal bulan Juli. Akan tetapi, pada tanggal 16 Juli secara mendadak Hanafi kembali ke Halmahera Timur. Ternyata di Halmahera, ia berniat menemui Tiwi.
Kala itu, tujuan Hanafi bertemu Tiwi sendiri yaitu untuk meminjam uang sebesar Rp30 juta. Namun, Tiwi enggan memberi pinjaman dan menolak permintaan Hanafi secara halus. Penolakan itu, akhirnya membuat Aditya Hanafi memiliki rencana untuk melakukan kejahatan terhadap korban.
Sehari setelah pertemuan, tepatnya pada 17 Juli 2025, entah bagaimana bisa Aditya Hanafi memiliki akses untuk memasuki rumah dinas BPS Halmahera Timur. Ia diam-diam masuk ke dan bersembunyi di kamar Almira, yang kini menjadi istrinya.
Selama dia dua hari bersembunyi, Hanafi memantau kegiatan Tiwi dari dalam kamar Almira. Kemudian saat Tiwi sedang berada di rumah dinas sendiri pada 19 Juli sekitar pukul 05.22 WIT, Hanafi membekap dan mengikat kedua tangan korban. Ia bahkan melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
Setelah melakukan hal tak senonoh itu, pelaku mengambil ponsel Tiwi dan memaksa memberitahukan pin mbanking-nya. Hanafi lantas memindahkan uang sebesar Rp38 juta ke GoPay korban dan dari e-wallet itu, Hanafi langsung mentransfer uang itu ke rekening pribadinya.
Tak berhenti di situ, Hanafi juga mengajukan pinjaman online atau pinjol menggunakan ponsel Tiwi dengan limit sebesar Rp50juta. Diduga uang tersebut digunakan untuk deposit judi online (judol). Tidak hanya uang di rekening dan pengajuan pinjaman online, uang cash milik Tiwi di kamar juga turut diambil oleh Hanafi.
Berita Terkait
-
Pegawai BPS Haltim Dibunuh Rekan Kerja, Masih Sempat Menikah hingga Berpura-pura Jadi Korban
-
Gaduh Data Ekonomi RI Hingga PBB Diminta Lakukan Investigasi
-
Jumlah Harta Kekayaan Amalia Adininggar Widyasanti Bertambah Banyak saat Jadi Pejabat BPS
-
Data BPS Diragukan, CELIOS Kirim Surat Investigasi ke PBB, Ada Indikasi 'Permainan Angka'?
-
Ekonomi Tumbuh, tapi Rakyat Masih Susah: Kontradiksi Pembangunan Indonesia
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta