Suara.com - Sebuah candaan, apalagi dari seorang pejabat tinggi negara, bisa menjadi bola liar yang memicu keresahan massal.
Inilah yang terjadi ketika Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, melontarkan pernyataan kontroversial yang kini menjadi sorotan utama publik.
Di tengah sensitivitas isu pertanahan, 'guyonan' ini bukan hanya sekadar salah ucap, melainkan ujian berat bagi kredibilitas pemerintah di mata anak muda dan masyarakat luas.
'Emang Mbah Bisa Membuat Tanah?': Pernyataan yang Menuai Badai Kritik
Api kontroversi tersulut dari pernyataan singkat namun berdampak besar.
"Emang mbah atau leluhur bisa membuat tanah? Semua tanah itu milik negara. Hak kepemilikan rakyat hanya diakui melalui Sertifikat Hak Milik (SHM)," ujar Nusron, seperti dikutip, Selasa (12/8/2025).
Sontak, pernyataan ini memicu badai kritik dari berbagai kalangan.
Di media sosial, narasi ini dianggap berbahaya dan disindir dapat membawa Indonesia ke arah 'negara komunis' oleh pegiat media sosial.
Akademisi dari UGM menyebut pernyataan tersebut menyesatkan jika tidak dijelaskan secara utuh, karena hak rakyat atas tanah termasuk Hak Milik sebenarnya dijamin oleh konstitusi.
Baca Juga: Sebut Tanah Rakyat Milik Negara, Nusron Wahid Klaim Hanya Bercanda: Tidak Pantas Diucap Pejabat
Bahkan, parlemen melalui Anggota Komisi II DPR, Muhammad Khozin, ikut angkat bicara, mengingatkan pemerintah untuk tidak menyamaratakan tanah bersertifikat Hak Milik (SHM) dengan Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hak Guna Usaha (HGU).
Bukan Sekadar Blunder: Kredibilitas Pejabat di Ujung Tanduk
Meski Nusron Wahid telah meminta maaf dan menyebutnya sebagai 'guyonan' yang tidak pantas, nasi telah menjadi bubur.
Insiden ini menambah daftar panjang kasus di mana komunikasi pejabat publik justru menimbulkan kebingungan alih-alih pencerahan.
Bagi generasi milenial dan Z yang semakin kritis, pernyataan semacam ini menggerus respect atau rasa hormat terhadap pejabat publik.
Kepercayaan bukanlah sesuatu yang bisa dibangun dalam semalam, namun bisa runtuh dalam sekejap karena satu pernyataan yang ceroboh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Bicara Progres Penanganan Bencana, Ini Ultimatum Prabowo ke Pelanggar Hukum
-
Duduk Bareng Warga Batang Toru di Malam Tahun Baru, Prabowo Pesan 'Tidak Boleh Merusak Alam'
-
Kado Kemanusiaan dari Bundaran HI: Warga Jakarta Donasi Rp3,1 Miliar untuk Korban Bencana di Sumatra
-
Wali Kota Hasto Pasang Target Jam 2 Dini Hari Sampah Malam Tahun Baru di Kota Jogja Sudah Bersih
-
Bundaran HI Jadi Lautan Manusia, Pesta Kembang Api Tetap Hiasi Langit Penghujung Tahun Ibu Kota
-
Polisi Berkuda Polri Jaga Monas di Malam Tahun Baru, Warga Antusias hingga Antre Foto
-
Ogah Terjebak Macet, Wali Kota Jogja Pilih Naik Motor Pantau Keramaian Malam Tahun Baru
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit