Suara.com - Jagad media sosial kembali digegerkan dengan pemandangan barbar di Jalan Raya Bekasi, dekat SPBU Tipar Cakung, Jakarta Timur. Ratusan pengendara sepeda motor terekam kamera nekat melawan arus demi menghindari kemacetan parah, menciptakan pemandangan yang chaotic dan membahayakan.
Aksi 'koboi jalanan' yang viral ini sontak memicu kecaman dari warganet, yang menyebut para pelaku sebagai orang sok paling sibuk sedunia.
Video yang salah satunya diunggah oleh akun Instagram @warungjurnalis ini menunjukkan lautan pemotor yang dengan santainya mengambil jalur berlawanan. Ironisnya, aksi nekat ini tetap dilakukan meskipun petugas sudah berusaha menghalau mereka.
“Lawan arah dari Tipar menuju Pasar Cakung, sempat dihalau petugas namun tetap saja membandel,” tulis akun tersebut dalam keterangannya, dikutip Selasa (12/8/2025).
Kondisi ini seolah menunjukkan betapa rendahnya disiplin lalu lintas dan betapa tidak berdayanya petugas di hadapan massa yang nekat.
Kolom komentar di berbagai platform media sosial pun langsung banjir hujatan. Warganet tak habis pikir dengan tindakan egois para pemotor yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
“Aksi para orang sok paling sibuk sedunia. Macet ya dinikmati, kalau gak mau macet berangkat lebih pagi,” tulis akun @kataent*** dengan nada sinis.
Kritik yang lebih tajam datang dari warganet lain yang menyebut aksi ini sebagai perampasan hak.
“Ini sama saja merampas hak pengguna jalan lain dan aksi paling fatal mencelakakan diri sendiri dan orang lain,” sambungnya.
Baca Juga: 5 Momen Dramatis Viral Saat Rumah Pasha Ungu Dikepung Banjir Parah di Bogor
Dipicu Truk Kecelakaan, Tapi Dianggap Kebiasaan Buruk
Beberapa warganet memberikan informasi bahwa kemacetan parah tersebut dipicu oleh adanya kecelakaan truk yang menghalangi jalan.
“Gara-gara truk nabrak, menghalangi jalan,” tulis akun @budi***.
Namun, alasan tersebut tidak lantas membenarkan aksi lawan arus. Banyak yang menilai ini adalah cerminan dari kebiasaan buruk yang sudah mengakar, diperparah dengan lemahnya penegakan hukum.
“Seperti sudah tidak ada Polantas di negeri ini, mereka sudah terbiasa,” kritik akun @irwan***, menyindir minimnya kehadiran polisi yang membuat para pelanggar merasa bebas beraksi.
Fenomena ini kembali membuka luka lama soal carut marutnya lalu lintas di ibu kota dan menjadi pekerjaan rumah besar bagi pihak kepolisian untuk menegakkan aturan tanpa pandang bulu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?