Suara.com - Babak baru politik Indonesia resmi dimulai. Dengan PDI Perjuangan secara tegas menyatakan berada di luar kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, banyak yang bertanya, jadi, apa peran mereka sekarang? Oposisi?
Tunggu dulu. Ketua DPP PDIP Puan Maharani memperkenalkan istilah "penyeimbang". Ini bukan sekadar nama, tapi sebuah strategi politik dengan aturan mainnya sendiri.
Biar enggak bingung, ini dia 5 poin kunci untuk memahami apa arti sebenarnya dari sikap 'penyeimbang' PDIP yang akan mewarnai 5 tahun ke depan.
1. Istilah Resmi: 'Penyeimbang', Bukan Oposisi
Hal pertama dan paling mendasar: lupakan sejenak kata "oposisi". PDIP secara sadar memilih istilah "penyeimbang". Menurut Puan Maharani, ini adalah posisi yang diambil sesuai arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Posisi ini menempatkan PDIP sebagai kekuatan di luar pemerintah yang tidak bertujuan menjatuhkan, melainkan menjaga agar jalannya pemerintahan tetap lurus dan seimbang.
2. Lampu Hijau untuk Program Pro-Rakyat
Menjadi penyeimbang bukan berarti menolak semua kebijakan pemerintah. Puan menegaskan, PDIP akan memberikan dukungan penuh untuk setiap program yang jelas-jelas berpihak pada kepentingan rakyat.
"Kami mendukung semua kebijakan yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan semua program yang untuk kepentingan rakyat Indonesia," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senin (11/8/2025) dilansir dari Antara.
Baca Juga: Puan Maharani: PDIP di Luar Pemerintah, Siap Bersuara Lantang Jika Kebijakan Prabowo Tak Pro-Rakyat
Jadi, jika ada kebijakan soal kesehatan, pendidikan, atau ekonomi kerakyatan yang bagus, PDIP siap berdiri di belakang pemerintah.
3. Siap 'Bersuara Lantang' Jika Kebijakan Melenceng
Inilah sisi "galak" dari peran penyeimbang. Dukungan PDIP tidak gratis. Puan memberi peringatan keras bahwa partainya tidak akan tinggal diam jika ada kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat atau melenceng dari konstitusi.
"Namun kami juga akan bersuara lantang jika kemudian program-program itu tidak untuk kepentingan rakyat banyak," tegasnya. Kritik keras dan vokal akan menjadi senjata utama mereka untuk memastikan pemerintah "tidak belok-belok".
4. Penegasan Posisi: Di Luar Kabinet, Tanpa Kompromi
Sikap ini bukan sekadar retorika. Puan mengonfirmasi bahwa sebagai bukti keseriusan berada di luar pemerintahan, tidak ada satupun kader PDIP yang akan masuk atau menerima tawaran kursi di Kabinet Merah Putih.
Tag
Berita Terkait
-
Puan Maharani: PDIP di Luar Pemerintah, Siap Bersuara Lantang Jika Kebijakan Prabowo Tak Pro-Rakyat
-
CEK FAKTA: Klaim Gibran Sebut Janji 19 Juta Lapangan Kerja Dipelintir Media, Benarkah?
-
Prabowo Instruksikan Pangkas Birokrasi: Dana Desa dan Makan Gratis Jadi Prioritas
-
Bongkar 5 Fakta di Balik Momen Viral Gibran 'Cuekin' Bahlil
-
Gibran Tunjukkan Kedekatan Dengan AHY di Video TikTok, Warganet : Hati-hati Mas Wapres
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang