Suara.com - Kepanikan sempat melanda warga Kampung Bumi Dipasena Makmur, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, Provinsi Lampung.
Sebuah proyek pembuatan sumur bor untuk kepentingan masyarakat yang seharusnya mendatangkan air bersih, justru memuntahkan semburan lumpur setinggi puluhan meter ke udara.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (9/8/2025) ini sontak menjadi tontonan sekaligus sumber kekhawatiran. Namun, di balik insiden yang menegangkan itu, terkuak sejumlah fakta mengejutkan yang mengindikasikan adanya potensi "harta karun" terpendam di bawah tanah Rawajitu.
Berikut adalah 6 fakta kunci dari peristiwa tersebut.
1. Semburan Setinggi Gedung 8 Lantai dari Kedalaman 100 Meter
Insiden ini bukan semburan biasa. Berawal dari pengeboran sumur sedalam 100 meter di sebelah TK Dharma Wanita, lumpur bercampur air tiba-tiba menyembur dahsyat.
Pada Sabtu (9/8/2025) galian sumur bor sedalam 100 meter mengeluarkan lumpur dengan ketinggian mencapai 25 meter.
Ketinggian ini setara dengan gedung 8 lantai, sebuah pemandangan dramatis yang langsung diabadikan oleh warga dalam video amatir.
2. Pernyataan Awal Berbeda: Polisi Sebut Bukan Gas, Pemprov Konfirmasi Ada Gas
Baca Juga: Sampai Dibahas Densu, Pelaku Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Tulang Bawang Ditangkap
Pada awal kejadian, terdapat kebingungan mengenai kandungan semburan. Pihak kepolisian sempat menyatakan semburan tersebut tidak berbahaya.
"Memang ada semburan dari galian sumur bor, tapi bukan gas. Sekarang sudah berhenti dan lokasi sudah aman,” kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari.
Namun, pernyataan berbeda datang dari Pemerintah Provinsi.
"Tim dari Dinas ESDM Provinsi Lampung tengah memeriksa kandungan gas yang ada di sana," ujar Sekda Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, mengonfirmasi adanya kandungan gas dikutip dari ANTARA.
3. ESDM Pastikan Gas Tidak Berbahaya: Positif Metana
Setelah melakukan pemeriksaan, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung memberikan kepastian yang melegakan.
Berita Terkait
-
Sampai Dibahas Densu, Pelaku Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Tulang Bawang Ditangkap
-
Anaknya Tewas Mengenaskan di Tulang Bawang, Sang Ibu Bersimpuh di Depan Denny Sumargo
-
Berwarna! KKN Unila Gelar Kegiatan Mewarnai di SDN 21 Tulang Bawang Udik
-
Semarak Hidup Sehat Bersama KKN Unila 2025 di Cakat Tulang Bawang
-
Usai Kampanye Seharian Di Lampung, Atikoh Ganjar Pilih Menginap Di Ponpes Miftahul Huda Dua Ribu
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa