Suara.com - Deklarasi dukungan 4.014 rektor perguruan tinggi terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto menuai kritikan keras. Serikat Pekerja Kampus secara blak-blakan menuding para rektor tersebut telah menundukkan akal sehat dan mengubah kampus menjadi stempel bagi kekuasaan yang anti-rakyat.
Mereka bahkan menyebut kampus kini telah beralih fungsi menjadi "wastafel kekuasaan" yang ditugaskan untuk mencuci dosa-dosa rezim.
Ketua Serikat Pekerja Kampus, Dia Al Uyun, mengatakan sikap para rektor ini adalah bukti nyata kelatahan dunia akademik di hadapan penguasa.
"Sikap ini jelas membuktikan kelatahan kampus untuk kepentingan penguasa atau menjadi stempel bagi kekuasaan yang anti rakyat," kata Dia Al Uyun, Sabtu (16/8/2025).
Ia menuding, kampus kini digunakan sebagai alat legitimasi, bahkan untuk program pemerintah yang dinilainya tidak masuk akal.
"Mereka bahkan menjadi semacam 'wastafel kekuasaan' yang ditugaskan untuk mencuci dan mengaburkan dosa-dosa yang diproduksi kekuasaan secara brutal," tegasnya.
Kekuasaan Jinakkan Kampus
Menurut Serikat Pekerja Kampus, ada dua jurus maut yang digunakan kekuasaan untuk menaklukkan para intelektual dan pimpinan universitas.
- Menyandera Lewat Pemilihan Rektor: Aturan yang memberikan Menteri hak suara sebesar 35 persen dalam pemilihan rektor dinilai sebagai cara menebar jaring utang politik. Jabatan rektor seolah dibarter dengan kepatuhan.
- Menggoda dengan Jabatan Basah: Para sivitas akademika digoda untuk merapat ke lingkar kekuasaan dengan tawaran jabatan-jabatan menggiurkan, seperti posisi di kementerian, staf ahli, hingga pimpinan BUMN, yang dibungkus dengan normalisasi rangkap jabatan.
"Kekuasaan membunuh akal sehat para intelektual kampus dengan uang, pragmatisme dan menumbuhkembangkan premanisme di lingkungan pendidikan," ujar Dia.
Baca Juga: Rahasia di Balik Jas Prabowo: Pakar Bongkar Pesan Politik Tersembunyi di Sidang MPR
Serikat Pekerja Kampus menyimpulkan, akibat dua jurus tersebut, fungsi luhur kampus telah bergeser.
"Alih-alih menjadi mesin produksi pengetahuan bagi kepentingan rakyat banyak, kampus justru menjadi pengaman kepentingan kuasa, membiarkan pekerja-pekerjanya menjadi objek eksploitasi kapitalisme pendidikan," kritiknya.
Atas dasar itu, Serikat Pekerja Kampus mengeluarkan empat pernyataan sikap, yang intinya menyerukan perlawanan terhadap penjinakan kampus:
- Mengajak Forum Rektor untuk sadar akan fungsinya dan berhenti menjadi stempel kekuasaan.
- Menolak kampus diperalat dan dijadikan wastafel untuk mencuci dosa penguasa.
- Menegaskan kampus harus menjadi alat kontrol, bukan alat legitimasi kekuasaan.
- Menyerukan kepada seluruh pekerja kampus dan mahasiswa untuk menolak upaya menjilat kekuasaan dan melawan penjinakan akal sehat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Kebakaran Hebat di Palmerah Hanguskan 50 Rumah, 350 Warga Mengungsi
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta