Suara.com - Masyarakat di seluruh Indonesia diminta untuk menghentikan sejenak seluruh aktivitas di momen Upacara Hari Kemerdekaan RI pada pukul 10.17 hingga 10.20 WIB pada Minggu (17/8/2025).
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyatakan imbauan tersebut sejalan dengan edaran dan pedoman yang diterbitkan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, guna menghormati peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan.
"Sekitar 3 menit, masyarakat mengambil sikap sempurna selama berkumandang lagu Indonesia Raya dan kenaikan bendera Merah Putih di Istana," jelas Hasan Nasbi dalam konferensi persnya beberapa waktu lalu.
Pada edaran itu, ada disebutkan tiga hal terkait dengan penghentian aktivitas, yakni berdiri tegap saat Lagu Kebangsaan Indonesia Raya berkumandang serta Bendera Sang Merah Putih dikibarkan di Halaman Istana Merdeka.
Namun ada pengecualian menghentikan aktivitas sejenak berlaku bagi masyarakat dengan kegiatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri dan orang lain apabila dihentikan, termasuk pelayanan publik yang tidak dapat ditinggalkan.
Mengapa Aktivitas Dihentikan Sejenak?
Bagi generasi milenial dan Gen Z, momen ini mungkin menimbulkan pertanyaan: "Kenapa harus tepat jam segitu? Dan apa pentingnya berhenti total dari kesibukan kita?"
Ternyata, ini bukan sekadar seremoni formal atau imbauan tanpa dasar. Tradisi ini adalah sebuah panggilan kebangsaan yang sarat makna, menghubungkan masyarakat yang hidup di era digital dengan detik-detik paling sakral dalam sejarah kelahiran bangsa.
Jendela Waktu Menuju 1945
Baca Juga: Inspirasi Pakaian Wastra Nusantara, Tampil Anggun di Upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus
Alasan utama pemilihan waktu pukul 10.17 WIB adalah untuk mengajak seluruh rakyat Indonesia mengenang dan menghormati Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan yang dibacakan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945.
Berdasarkan catatan sejarah, rangkaian peristiwa bersejarah di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta, itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.
Pemerintah menetapkan rentang waktu sekitar pukul 10.17 WIB sebagai patokan nasional untuk menyesuaikan dengan momen puncak upacara di Istana Merdeka, yaitu saat lagu Indonesia Raya berkumandang mengiringi pengibaran bendera pusaka.
Imbauan ini memiliki beberapa tujuan mulia, yakni:
Menghormati Jasa Pahlawan: Dengan berdiri tegap, kita memberikan sikap hormat tertinggi kepada para pejuang yang mengorbankan segalanya demi kemerdekaan.
Memperkuat Rasa Persatuan: Ketika jutaan orang dari berbagai latar belakang melakukan hal yang sama di waktu yang bersamaan, timbul ikatan emosional dan rasa kebersamaan sebagai satu bangsa.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Tudingan Menteri "Berbahaya"
-
Hasan Nasbi Sentil Gaya Komunikasi, Menkeu Purbaya Beri Jawaban Menohok!
-
Gaya Komunikasi Menkeu Purbaya Mulai Bikin Pejabat Pertamina Gusar: Intip Latar Pendidikannya
-
Terpopuler: Menkeu Purbaya Balas Sentilan Hasan Nasbi, Pilihan Mobil Keluarga Seharga Aerox
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB