Suara.com - Di sebuah sudut Kampung Parungsapi, perayaan HUT ke-80 RI seharusnya menjadi hari penuh kebanggaan. Tim sepak bola kampung mereka baru saja memenangkan turnamen. Euforia dan sorak sorai kemenangan menggema.
Namun, bagi keluarga S, kegembiraan itu berubah menjadi duka yang merobek jiwa. Putra mereka, yang pergi untuk merayakan kemenangan, tak akan pernah kembali.
Minggu, 17 Agustus 2025, menjadi hari di mana tawa kemenangan berganti dengan tangis kehilangan. Bendera Merah Putih yang berkibar seolah menjadi saksi bisu sebuah tragedi yang tak seharusnya terjadi di hari kemerdekaan.
Bagi keluarga, S adalah seorang pemuda seperti kebanyakan lainnya. Ia pergi dari rumah dengan semangat, bergabung dengan teman-temannya dalam konvoi untuk merayakan piala yang baru mereka raih.
Tak ada yang menyangka bahwa arak-arakan yang seharusnya menjadi simbol kebersamaan itu adalah perjalanan terakhirnya.
Cerita tentang ejekan, lemparan batu, dan dendam sesaat yang diceritakan polisi terdengar seperti mimpi buruk. Bagi keluarga, yang mereka tahu hanyalah putra mereka menjadi korban dari amarah yang tak terkendali.
"Pertama pas jalan pulang, terus ke kampung nya dia nyerang lagi, nah pas nyerang kedua ada yang meninggal," kata Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto, Senin (18/8/2025). Kalimat singkat itu merangkum sebuah malam panjang yang memupuskan harapan sebuah keluarga.
Di rumah duka, suasana tegang dan penuh emosi begitu terasa. Para tetangga dan kerabat berkumpul, mencoba memberikan kekuatan pada keluarga yang hancur.
Di tengah suasana itu, kehadiran Kapolres Bogor malam itu bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai wakil negara yang mencoba menenangkan hati warganya.
Baca Juga: Utang PBB Auto Lunas! Dedi Mulyadi Minta Seluruh Daerah di Jabar Hapus Tunggakan Pajak Warga
Keluarga, dengan berat hati, mengizinkan jenazah S untuk diautopsi. Sebuah keputusan sulit yang mereka ambil dengan satu harapan: keadilan.
"Tadi malam saya kesana dan keluarganya berkenan untuk diautopsi," jelas AKBP Wikha.
Lebih dari itu, Kapolres memberikan janji personal kepada keluarga yang berduka. Sebuah janji bahwa kematian S tidak akan sia-sia dan para pelaku akan diburu hingga dapat.
"Kita sudah berjanji juga ke keluarganya akan menangani kasusnya dengan maksimal," tegasnya. Janji ini menjadi satu-satunya pegangan bagi keluarga di tengah badai kesedihan yang mereka hadapi.
Tragedi ini tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarga S. Desa Kalongsawah kini terbelah. Kampung Parungsapi dan Kampung Peutey, yang warganya mungkin saling kenal dan bertegur sapa setiap hari, kini dipisahkan oleh garis polisi dan tembok dendam.
Sebanyak 75 personel polisi yang berjaga di antara dua kampung menjadi pengingat nyata bahwa ada sesuatu yang retak dalam komunitas mereka.
Tag
Berita Terkait
-
Utang PBB Auto Lunas! Dedi Mulyadi Minta Seluruh Daerah di Jabar Hapus Tunggakan Pajak Warga
-
Kirab Bendera Merah Putih Sepanjang 600 Meter di Bogor
-
Buka-bukaan Ustaz Felix Siauw Soal One Piece: Bukan Sekadar Hobi, tapi Pesan untuk Pemerintah
-
Di Balik Aksi Unik Ustaz Felix Siauw Kibarkan Bendera One Piece, Ternyata Ini Pesan yang Disampaikan
-
Kabar Gembira! Akses Sementara Jalan Kawasan Batutulis Segera Dibuka, Catat Tanggal dan Aturannya
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
Wamen KP hingga Menteri Ngaku Terbantu dengan Polisi Aktif di Kementerian: Pengawasan Jadi Ketat
-
Soal Larangan Rangkap Jabatan, Publik Minta Aturan Serupa Berlaku untuk TNI hingga KPK
-
FPI Gelar Reuni 212 di Monas, Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Hadir
-
Studi INDEF: Netizen Dukung Putusan MK soal Larangan Rangkap Jabatan, Sinyal Publik Sudah Jenuh?
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh