Suara.com - Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, angkat bicara mengenai kasus meninggalnya seorang balita berusia 4 tahun di Sukabumi yang diduga akibat cacingan.
Marwan menyebut tragedi ini sebagai bentuk kelalaian fatal yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda), tetapi juga oleh masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Kasus ini menjadi sorotan karena kondisi orang tua balita yang disebut mengalami gangguan jiwa (ODGJ), sehingga tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk merawat anaknya.
Marwan menyatakan kejadian ini sungguh menyedihkan dan seharusnya tidak boleh terjadi di tengah berbagai program perlindungan sosial yang telah digulirkan pemerintah.
"Yang namanya anak tetap perlindungannya apapun. Apalagi kita punya Kementerian Sosial yang khusus menangani itu," kata Marwan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).
Ia mempertanyakan mengapa keluarga tersebut bisa luput dari jangkauan bantuan pemerintah, padahal dengan kondisi orang tua yang seperti itu, mereka seharusnya masuk dalam kategori prioritas utama (Desil 1) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Kita sudah menganggarkan dan sudah membuat program untuk perlindungan itu. Ada PKH, ada BPNT, bahkan ada pembagian paket-paket sembako. Kenapa bisa terabaikan seperti itu?," katanya.
Marwan tidak hanya menyoroti kegagalan pemerintah daerah, yang ia sebut "sudah sangat lalai", tetapi juga mengkritik tajam sikap abai dari lingkungan sekitar.
Menurutnya, di era kecanggihan media sosial di mana informasi sepele bisa viral dengan cepat, sungguh ironis jika penderitaan seorang anak hingga meninggal dunia tidak ada yang melaporkan.
Baca Juga: Balita Tewas Akibat Cacingan, Gubernur Dedi Mulyadi Bekukan Dana Desa Cianaga
"Patut kita pertanyakan, masa gak ada orang di sekelilingnya yang melaporkan itu? Kok bisa terjadi ya? Ular saja meloncat, itu masuk di media sosial. Ini sampai meninggal kok sampai terjadi," sindirnya.
"Jangankan pemda, masyarakat sekelilingnya lalai kok," sambungnya.
Kekecewaan Marwan semakin mendalam saat mengetahui bahwa balita tersebut telah meninggal sejak bulan Juli namun kasusnya baru terungkap sekarang.
"Sungguh tragis juga buat dia. Menuju meninggal tidak ada yang memberitakan. Setelah meninggal juga lama sekali baru terangkat," ujarnya.
Sebagai penutup, Marwan menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peka dan proaktif terhadap lingkungan sosialnya. Ia meminta agar warga tidak ragu melapor jika menemukan ada tetangga atau orang di sekitarnya yang membutuhkan bantuan mendesak.
"Bila ada hal-hal yang perlu dapat dukungan, ayolah kita sampaikan," imbaunya.
Berita Terkait
-
Gaji PNS Batal Naik Tahun Depan, DPR: Situasi Rakyat Sedang Tidak Baik-Baik Saja
-
Tak Punya Akal, Celios Kritik Keras Kenaikan Tunjangan DPR: Lebih Baik Digunakan Untuk Daerah
-
Tepergok Pakai LPG 3 Kg, Kekayaan Ketua Komisi III DPR Habiburokhman Nyaris Rp10 Miliar!
-
Punya Rumah Rp 23 Miliar, Terima Tunjangan Rp 50 Juta, Sahroni: Jangan Senang Lihat Orang Susah!
-
Janji Audiensi RUU KUHAP Ditagih, Lokataru ke Komisi III DPR: Kapan dan di Mana Suratnya?
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!