Suara.com - Rentetan kebijakan kontroversial dan isu sensitif yang meledak di publik belakangan ini ditengarai bukan sekadar masalah biasa.
Mulai dari rencana kenaikan PPN, kelangkaan LPG 3 kg, pajak opsen kendaraan, hingga polemik tambang nikel di Raja Ampat, diduga kuat merupakan rangkaian serangan sistematis untuk menggembosi pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Pengamat politik sekaligus Ketua Dewan Direktur Great Institute, Syahganda Nainggolan, secara tajam menganalisis bahwa gelombang kegaduhan ini adalah bagian dari orkestrasi kekuatan di pusat kekuasaan.
Tujuannya jelas: mendelegitimasi dan merusak citra Prabowo bahkan sebelum ia benar-benar menjalankan roda pemerintahannya secara penuh.
"Berbagai isu sensitif sengaja diciptakan untuk memancing kemarahan rakyat. Ini adalah bagian dari strategi untuk membuat Prabowo tidak tenang dan terus diganggu," ujar Syahganda dalam sebuah podcast di Forum Keadilan TV dikutip dari YouTube pada Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, ini adalah upaya terencana untuk mengikis kepercayaan publik terhadap presiden terpilih.
Deretan Isu Panas Pemicu Amarah Publik
Syahganda merinci beberapa isu yang sengaja dimainkan untuk menciptakan turbulensi politik dan sosial. Isu-isu ini dipilih karena dampaknya langsung terasa oleh masyarakat luas, sehingga mudah memicu kemarahan dan ketidakpuasan.
Beberapa di antaranya adalah kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen yang dinilai memberatkan daya beli.
Baca Juga: Tahun Pertama Penuh Gejolak, Pengamat: Prabowo Beruntung Punya Dasco
Kemudian, kelangkaan LPG 3 kg yang menyulitkan kebutuhan dapur rumah tangga kecil dan menengah, diperparah oleh kebijakan larangan penjualan di pengecer yang dianggap mendadak.
Selain itu, muncul pula pajak opsen kendaraan yang menambah beban pemilik kendaraan bermotor.
Isu lingkungan seperti tambang nikel di Raja Ampat juga sengaja diangkat untuk memantik kritik dari aktivis dan kelompok peduli lingkungan, mengeksploitasi citra Raja Ampat sebagai surga wisata yang terancam.
Tak ketinggalan, kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di sejumlah daerah turut memanaskan situasi dan memicu protes warga.
Syahganda juga menyoroti isu sensitif berdimensi kedaerahan, seperti wacana pemindahan empat pulau dari Aceh ke Sumatera Utara, yang berpotensi menyulut sentimen historis dan regional.
Perang Melawan Oligarki dan Kepentingan Lama
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!