Suara.com - Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) baru saja terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jauh sebelum OTT oleh lembaga antirasuah ini, Noel, sapaan akrabnya, sering bercerita bahwa dirinya adalah target dari berbagai Operasi Khusus (Opsus) yang dirancang untuk menjatuhkannya.
Kini, narasi itu seolah menjadi kenyataan, namun dalam konteks yang sama sekali berbeda. "Opsus" yang akhirnya menjeratnya bukanlah sebuah konspirasi gelap dari entitas tak terlihat, melainkan operasi penegakan hukum dari lembaga anti-korupsi resmi negara atas dugaan pemerasan.
Dalam berbagai kesempatan, Noel memang kerap memposisikan dirinya sebagai duri dalam daging bagi kekuasaan, bahkan ketika ia menjadi bagian dari lingkaran pendukungnya. Ia merasa selalu diawasi dan menjadi target karena sikap vokalnya.
"Saya tidak punya kepentingan apa-apa. Yang saya hajar ini kan kekuasaan terus, mereka punya perangkat untuk menjatuhkan saya," ujar Noel dikutip dari Youtube Catatan Jurnalis Sukriansyah.
Ia bahkan menceritakan serangkaian insiden yang ia yakini sebagai bagian dari operasi untuk membungkam atau menjebaknya. Cerita-cerita ini terdengar seperti adegan dalam film thriller politik, mulai dari teror di jalan hingga upaya penjebakan yang sistematis.
"Basecamp ini tempat ini udah berkali-kali dikepung dan berkali-kali saya juga kena opsus, operasi khusus. Dari mobil saya meledak bannya itu, pas kita lihat kotak doang," tuturnya, mengklaim adanya sabotase terhadap kendaraannya.
Pengawasan terhadap dirinya, menurut Noel, sangat detail dan terstruktur. Ia merasa setiap gerak-geriknya dipantau secara ketat oleh pihak yang tidak ia ketahui.
"Jadi tahu sekali tuh jam berapa saya berangkat, saya pergi, masuk tol dari mana, kecepatannya berapa itu tahun 2018," ungkapnya.
Baca Juga: Wamenaker Noel Kena OTT, Komisi III: Gol Bunuh Diri di Tengah Gencarnya Presiden Berantas Korupsi
Ironisnya, serangan itu ia klaim semakin intensif justru saat ia berada di lingkaran kekuasaan sebagai Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman). Ia mengaku setidaknya ada tiga upaya "opsus" yang gagal total untuk menjeratnya selama pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Upaya penjebakan itu, menurutnya, menyasar tiga titik lemah yang biasa digunakan untuk menghancurkan karakter seorang tokoh publik: narkoba, perempuan, dan isu radikalisme.
Pernah suatu waktu, dia sedang duduk-duduk bersama teman-temannya didatangi orang tak dikenal. Noel yakin orang itu bagian dari salah satu entitas negara yang tidak suka dengan sikapnya.
"Dites urine, tes urine sangkain saya narkoba, gagal karena di tes ternyata saya negatif. Kedua nongkrong lagi, sangkain saya main perempuan, ternyata tes DNA tidak ada juga," kata Noel.
"Terakhir itu opsusnya Bela Munarman, dicopot saya dihabisin secara politik dihabisin secara perdata dan gagal juga ternyata saya tetap eksis," beber dia.
Noel berhasil melewati semua "opsus" yang ia ceritakan itu dan karier politiknya terus menanjak hingga akhirnya dilantik sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Tag
Berita Terkait
-
Wamenaker Noel Kena OTT, Komisi III: Gol Bunuh Diri di Tengah Gencarnya Presiden Berantas Korupsi
-
Ditangkap di Jakarta, Wamenaker Immanuel Ebenezer Diduga Palak Perusahaan Soal Sertifikat K3
-
Pernah Berseteru, Deddy Sitorus PDIP Soal Wamenaker Noel Kena OTT KPK: Mudah-mudahan Jadi Pelajaran
-
OTT Noel Wamenaker: 'Hadiah' Jabatan dari Jokowi yang Berakhir Pahit?
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?
-
Jember Kota Cerutu Indonesia: Warisan yang Menembus Pasar Global
-
Dissenting Opinion, Hakim Ketua Sebut Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Harusnya Divonis Lepas
-
Komisi III 'Spill' Revisi UU Polri yang Bakal Dibahas: Akan Atur Perpanjangan Batas Usia Pensiun
-
Jadi Pondasi Ekonomi Daerah, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh pada UMKM