Suara.com - Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memicu reaksi dari berbagai kalangan, termasuk pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Hotman Paris tidak hanya menyoroti kasusnya, tetapi juga melontarkan pertanyaan tajam terkait logika penyitaan aset yang dilakukan oleh lembaga antirasuah tersebut.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Hotman Paris memulai pernyataannya dengan memberikan dukungan penuh terhadap upaya penegakan hukum oleh KPK.
Hotman Paris mengatakan penangkapan Immanuel Ebenezer itu terkait dengan peristiwa yang terjadi belum lama ini dan jumlahnya dinilai tak terlalu besar.
Namun, pengacara Presiden RI Prabowo Subianto ini merasa ada kejanggalan dalam kasus yang menjerat Immanuel Ebenezer yang akrab disapa Noel.
"Kita mendukung KPK melakukan tindakan penegakan hukum. Namun, ada pertanyaan serius dari kasus OTT Immanuel Ebenezer atau Noel Wakil Menteri Ketenagakerjaan. OTT itu sepertinya terkait dengan jumlah uang yang tidak terlalu besar dan kejadiannya dalam minggu ini di bulan Agustus 2025," kata Hotman Paris lewat unggahan Instagramnya, Jumat (22/8/2025).
Sorotan utama Hotman tertuju pada deretan aset mewah milik Noel, berupa mobil dan motor yang turut disita dan dipamerkan di depan gedung KPK.
Menurut analisisnya, ada ketidaksesuaian antara waktu pembelian aset-aset tersebut dengan waktu terjadinya dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Noel.
"Tapi, melihat mobil-mobil dan motor-motor milik Immanuel yang disita dan dipamerkan di depan gedung KPK, itu sepertinya adalah mobil dan motor yang dibeli tahun-tahun lalu," kata Hotman Paris.
Baca Juga: Ramai Dihujat Soal Tunjangan DPR Rp50 Juta, Nafa Urbach Minta Maaf: Semoga Wargaku Masih Percaya
Logika inilah yang menjadi dasar pertanyaan kritis Hotman Paris kepada KPK.
Hotman secara terbuka mempertanyakan dasar hukum dan korelasi antara kasus OTT yang baru saja terjadi dengan penyitaan aset yang telah dimiliki Noel jauh sebelumnya.
Ia seolah menyiratkan bahwa seharusnya ada bukti kuat yang mengaitkan aset lama tersebut dengan hasil kejahatan.
"Jadi, apa dasarnya untuk menyita? Apa kaitannya dengan perkara OTT yang kejadiannya baru-baru ini, bukan jauh-jauh sebelumnya?" tanya Hotman Paris dengan nada tegas.
Bukan bertujuan untuk membela Noel secara personal, Hotman Paris berdalih pertanyaannya ini untuk mendorong adanya kepastian hukum dalam setiap proses penegakan hukum di Indonesia.
"Ini hanya untuk kepastian hukum, kita perlu belajar hukum," tegas Hotman Paris.
Berita Terkait
-
Wamenaker Noel Eks Loyalis Jokowi Kena OTT KPK, Gibran Buka Suara
-
KPK Sudah Tetapkan Tersangka dari OTT Wamenaker, Gimana Status Noel Ebenezer?
-
Wamenaker Noel Sebelum Ditangkap KPK: Pelaku Korupsi Harus Dihukum Mati, Saya Muak dengan Koruptor!
-
Relawan Jokowi Kebal Bui, Kubu Roy Suryo Tantang Jaksa OTT: Jangan-jangan Silfester Mencret di Rumah
-
Hasil Gelar Ekspose Semalam, KPK Sudah Tetapkan Tersangka Kasus OTT Wamaneker Noel, Siapa Saja?
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029