Suara.com - Istana Negara menjadi saksi penganugerahan tanda kehormatan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada sejumlah tokoh berprestasi, Senin (25/8/2025).
Di antara deretan nama besar, terselip satu sosok yang perjalanannya begitu inspiratif: Sudaryono, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Kabinet Merah Putih.
Pria yang akrab disapa Mas Dar ini dianugerahi Bintang Mahaputera Pratama, sebuah penghargaan yang menandai jejak pengabdiannya yang luar biasa bagi negara.
Prestasi ini terasa istimewa, mengingat penghargaan ini diterima Sudaryono meski kabinet baru berjalan selama 10 bulan.
Pemberian tanda kehormatan ini bukanlah tanpa alasan. Menteri Sekretaris Negara, Prastyo Hasi, menjelaskan bahwa penghargaan diberikan bukan semata-mata karena jabatan, melainkan atas dasar prestasi gemilang yang telah ditorehkan.
"Ya jadi begini, berkenan dengan masalah anggota kabinet. Tadi kan saudara perhatikan bahwa hanya beberapa juga yang apa namanya diberikan penghormatan oleh bapak presiden. Kalau bicaranya adalah jabatan di kabinet ya," ujar Prasetyo di Istana Negara, Jakarta pada Senin (25/8/2025).
Prasetyo menekankan bahwa Presiden Prabowo memiliki ukuran tersendiri dalam menilai kinerja para pembantunya. Prestasi di sektor vital menjadi pertimbangan utama.
"Nah yang kemudian itu diukur oleh Bapak Presiden untuk beberapa anggota kabinet yang meskipun baru 10 bulan, tapi kemudian dianggap sudah mencapai prestasi yang luar biasa. Misalnya dalam hal pangan. Maka kalau tadi Saudara-saudara perhatikan disitu kan ada Menko Pangan, kemudian ada Menteri Pertanian," tutur Prasetyo.
Penjelasan ini secara langsung menyorot peran penting Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian dalam mencapai prestasi luar biasa di sektor pangan.
Baca Juga: Disebut Bantu Ekonomi Nasional, Prabowo Anugerahi Haji Isam Bintang Mahaputera Utama
"Jadi memang bukan karena ini mewakili kabinet itu, enggak. Tapi memang karena prestasi yang sudah dihasilkan selama 10 bulan," kata Prasetyo menegaskan.
Dari Anak Petani Grobogan ke Istana Negara
Penghargaan Bintang Mahaputera Pratama ini menjadi babak baru dalam perjalanan hidup Sudaryono yang penuh liku.
Lahir dari keluarga petani sederhana di Grobogan, Jawa Tengah, Sudaryono telah menempuh jalan panjang untuk sampai pada posisinya saat ini.
Ia memulai karier dari bawah, menempa diri sebagai seorang pengusaha dan aktivis yang dekat dengan rakyat kecil, salah satunya melalui perannya di Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).
Kedekatannya dengan denyut nadi ekonomi kerakyatan membentuk perspektifnya dalam melihat persoalan bangsa, terutama di bidang pertanian dan pangan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
Pilihan
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
-
Dua Emiten Pemenang Lelang Frekuensi 1,4 GHz Komdigi: Penawaran Capai Rp 400 Miliar
Terkini
-
Geger Ngaku Anak Polisi Propam dan Pakai Mobil Sitaan, Borok Pria Ini Dibongkar Polda Metro Jaya
-
'Kami Akan Mati di Sini', Sumpah Setia Warga Pulau Pari Pertahankan Tanah Kelahiran
-
Teler Abis Nyabu, Sopir Taksi Online Todongkan Pistol hingga Perkosa Penumpang di Tol Kunciran
-
Bukan Dipecat, Dokter Tifa Bongkar Pengacaranya Mundur, Kini Jadi Garda Depan Roy Suryo
-
Masyarakat Lebih Percaya Damkar daripada Polisi, Komisi III DPR: Ada yang Perlu Dibenahi!
-
Prihatin PBNU Jadi Ajang Rebutan Kekuasaan, Idrus Marham: NU Milik Rakyat, Bukan Elite Kecil!
-
Tragedi Alvaro Kiano: Ayah Tiri Tewas di Tahanan, Menteri PPPA Serukan 'Kewaspadaan Kolektif'
-
Buronan Korupsi e-KTP Paulus Tannos Gugat Praperadilan, KPK: DPO Tak Punya Hak
-
Soal Fatwa MUI Rumah dan Sembako Tak Boleh Dipajaki, DPR Siap Tanya Menkeu: Sudah Jadi Masukan?
-
Panas! dr Tifa Cs Minta Kasus Ijazah Jokowi Dituntaskan Agar Tak Jadi Beban Prabowo