Suara.com - Pernyataan kontroversial Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, yang melabeli "tolol" rakyat yang mengkritik DPR, kini menjadi bumerang yang menghantamnya dengan telak.
Sebuah tamparan keras datang bukan dari sesama politisi, melainkan dari seorang mahasiswi cerdas bernama Salsa Erwina, yang dengan berani mengingatkan Sahroni tentang siapa yang sebenarnya memberinya makan dan pekerjaan.
Semua berawal dari arogansi verbal Sahroni dalam menanggapi seruan pembubaran DPR.
Namun, di tengah kegaduhan itu, Salsa Erwina, seorang mantan juara debat internasional, muncul dengan sebuah tantangan yang mengubah total arah perbincangan.
Ia tidak membalas dengan hinaan, melainkan dengan sebuah ajakan duel intelektual yang menelanjangi inti permasalahan.
"Kita debat deh, apakah tunjangan DPR itu berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat atau enggak," ucap Salsa dalam video viralnya, mengalihkan fokus dari emosi sesaat ke substansi yang paling menyakitkan: penggunaan uang rakyat.
Namun, yang membuat tantangan ini begitu meledak adalah konteks di baliknya.
Tantangan ini menjadi simbol perlawanan rakyat terhadap seorang pejabat yang dianggap telah "lupa daratan".
Lantas, siapa yang memberi makan dan pekerjaan kepada para anggota dewan terhormat itu? Jawabannya adalah rakyat—rakyat yang sama dengan yang baru saja ia labeli "tolol".
Baca Juga: Aksi Demo Buruh di depan DPR
Setiap rupiah dari gaji, tunjangan rumah Rp50 juta, tunjangan bensin Rp7 juta, hingga tunjangan beras Rp12 juta yang dinikmati oleh Ahmad Sahroni dan rekan-rekannya, berasal dari pajak yang dibayarkan oleh para pekerja, pengusaha, dan seluruh lapisan masyarakat.
Mereka adalah "bos" yang sesungguhnya.
Sikap Salsa Erwina seolah menjadi representasi suara hati publik yang ingin berteriak: "Ingat, gaji Bapak dari kami!"
Tantangan debat dari seorang juara internasional ini menjadi lebih dari sekadar adu argumen; ini adalah sebuah mosi tidak percaya.
Ini adalah cara rakyat, melalui representasi terbaiknya, untuk menagih akuntabilitas dari "karyawan" mereka yang duduk di Senayan.
Salsa tidak hanya menantang Sahroni, tetapi juga menantang seluruh sistem yang memungkinkan seorang wakil rakyat merasa begitu tinggi di atas menara gading hingga berani menghina sumber kekuasaannya sendiri.
Tag
Berita Terkait
-
Aksi Demo Buruh di depan DPR
-
Sentil Sahroni usai Sebut 'Brengsek' ke Pendemo, Dandhy Sindir Cawapres di Bawah Umur: Siapa?
-
Ancam Kembali Demo Jika Tuntutan Tak Dipenuhi, Buruh Sindir DPR Cuma Bisa Joget-joget!
-
Suara Disabilitas di Tengah Massa, Influencer Badru Kepiting Kecam Wakil Rakyat Korup
-
Usai Buruh, Giliran Mahasiswa Geruduk Gedung DPR: Lempar Botol hingga Teriak Revolusi!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas
-
Prarekonstruksi Ungkap Aksi Keji Ayah Tiri Bunuh Alvaro: Dibekap Handuk, Dibuang di Tumpukan Sampah
-
Eks MenpanRB Bongkar Praktik Titipan CPNS Masa Lalu: Banyak, Kebanyakan dari Kalangan Kepala Daerah
-
Banjir Kepung Sumatera, DPR Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Rombakan Besar Prolegnas 2026: RUU Danantara dan Kejaksaan Dihapus, RUU Penyadapan Masuk Radar Utama