Suara.com - Video bernarasi Presiden Prabowo Subianto siap berperang dengan Malaysia terkait Blok Ambalat beredar di media sosial Facebook.
Video tersebut disambung dengan cuplikan kapal laut dan suara narasi Prabowo yang seolah menegaskan sikap keras terhadap Malaysia.
Begini narasi dalam video tersebut:
“Indonesia siap terima tantangan perang Malaysia. Presiden Prabowo tinjau Ambalat: siap hadapi kemungkinan terburuk sengketa dengan Malaysia!”
Lantas, benarkah pernyataan tersebut benar-benar diucapkan Prabowo?
Berdasarkan penelusuran, klaim Prabowo siap perang melawan Malaysia terkait sengketa Blok Ambalat adalah tidak benar. Tidak ada pernyataan resmi dari Presiden Prabowo yang menyebut Indonesia siap berperang.
Sebaliknya, dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka pada 27 Juli 2025, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki komitmen bersama untuk menyelesaikan masalah perbatasan secara damai.
Prabowo bahkan mengusulkan pengelolaan bersama atau joint development sebagai solusi sementara hingga tercapai kesepakatan hukum final.
“Sambil menunggu penyelesaian hukum, kita ingin memulai kerja sama ekonomi melalui mekanisme joint development,” kata Prabowo, dikutip dari Antara.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, menyambut baik usulan tersebut. Anwar menegaskan bahwa kedua negara memiliki peluang untuk bekerja sama di wilayah Blok Ambalat, meskipun batas maritim belum ditetapkan secara definitif.
“Hasil kerja sama ini akan kembali untuk kesejahteraan masyarakat di kedua negara,” ujarnya.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI juga menegaskan bahwa sengketa Blok Ambalat di Laut Sulawesi diselesaikan lewat jalur diplomasi. Penyelesaian isu perbatasan memerlukan waktu dan komitmen kedua belah pihak, namun semangat kerja sama tetap dijaga.
Kesimpulan
Dengan demikian, klaim bahwa Prabowo menyatakan Indonesia siap perang melawan Malaysia adalah hoaks. Informasi tersebut dipastikan tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Berita Terkait
-
Momen Hangat Prabowo dan Ratu Maxima dalam Diplomasi Ekonomi di Jakarta
-
Tak Dilirik Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Masuk Kandidat Pelatih Klub Malaysia
-
KPK Jelaskan Asal Usul Kasus ASDP yang Terdakwanya Direhabilitasi Presiden
-
Presiden Prabowo Terima Kunjungan Ratu Maxima, Bahas Inklusi Keuangan dan Judi Online
-
Senyum Semringah Suami Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Saat Kunjungi Rutan KPK
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas
-
Prarekonstruksi Ungkap Aksi Keji Ayah Tiri Bunuh Alvaro: Dibekap Handuk, Dibuang di Tumpukan Sampah
-
Eks MenpanRB Bongkar Praktik Titipan CPNS Masa Lalu: Banyak, Kebanyakan dari Kalangan Kepala Daerah