"Tau kan kenapa pintu gerbang sama gedung dibikin jauh, ya gini alasannya," celetuk salah satu netizen.
Seberapa pun canggihnya sistem pengeras suara yang dibawa demonstran, tembok tebal dan jarak ratusan meter itu akan meredam suara tuntutan menjadi sekadar sayup-sayup yang tak teridentifikasi.
Ini menimbulkan pertanyaan fundamental: jika aspirasi tak terdengar, bagaimana kebijakan dapat mencerminkan kehendak rakyat?
Realitas ini semakin menyesakkan ketika dikaitkan dengan serangkaian blunder yang dilakukan oleh sebagian anggota dewan belakangan ini.
Publik masih ingat betul berbagai pernyataan kontroversial yang justru menyulut amarah masyarakat.
Blunder kata-kata dari tokoh publik yang kini duduk di kursi parlemen, seperti yang pernah dilontarkan oleh Uya Kuya atau Eko Patrio, kerap memicu gelombang protes.
Pernyataan yang dianggap tidak sensitif, jauh dari empati, atau terkesan meremehkan masalah rakyat, dengan cepat menyebar luas dan memancing reaksi keras.
Contoh lain adalah reaksi anggota dewan seperti Ahmad Sahroni terhadap isu-isu krusial.
Alih-alih memberikan solusi atau menunjukkan empati, beberapa pernyataannya justru dianggap menyulut emosi warga dan menimbulkan kritikan pedas karena dinilai tidak memberikan kontribusi jelas untuk masyarakat.
Baca Juga: Apa Syarat Pendidikan Anggota DPR RI? Nafa Urbach Belum Lulus S1 Jadi Sorotan
Kejadian-kejadian ini memperparah persepsi publik bahwa ada 'jarak' bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara mental dan emosional antara wakil rakyat dan mereka yang diwakili.
Ketika suara di luar gerbang dibungkam oleh jarak dan keamanan, dan suara di dalam gedung justru diwarnai blunder yang menyakiti hati, kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif semakin terkikis.
Fenomena video TikTok ini menjadi pengingat tajam bahwa di tengah hiruk pikuk politik dan kemudahan informasi, gap antara penguasa dan rakyat kecil masih menjadi tantangan besar demokrasi Indonesia.
Pertanyaannya, kapan suara "sound horeg" rakyat akan benar-benar bergema dan mengubah suasana di dalam Gedung Senayan?
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
Terkini
-
Indonesia Siap Kirim 20 Ribu Pasukan ke Gaza, Prabowo Minta TNI Bersiap
-
Dapat Undangan Khusus, Prabowo Bertolak ke Mesir Hari Ini Hadiri KTT Perdamaian Gaza
-
Jadwal Ganjil Genap: 26 Ruas Jalan di DKI Jakarta, 14 Titik, Sesi Pagi dan Sore Hari Ini
-
Prabowo Apresiasi Permainan Timnas meski Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
-
DPR Bikin Aplikasi Pantau Reses Anggota, Dasco: Semua Wajib Pakai
-
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk Ke-5 Dunia, Warga Diimbau Wajib Masker
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani