Suara.com - Tragedi kelam yang merenggut nyawa seorang driver ojek online (ojol) setelah terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob dalam aksi demo di depan Gedung DPR RI masih menyisakan duka dan kemarahan publik.
Di tengah sorotan tajam terhadap prosedur penanganan massa, sebuah video yang membandingkan cara Brimob dengan TNI mendadak viral di media sosial.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @thevibes.indonesia, memperlihatkan suara seorang driver ojol yang memberikan sentilan menohok kepada Korps Brigade Mobil (Brimob) dalam membubarkan massa aksi demo.
Ia menyoroti betapa berbedanya pendekatan yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat menghadapi massa demonstran, sebuah pendekatan yang dinilai jauh lebih humanis dan efektif.
Sambil merekam momen pembubaran aksi yang dilakukan oleh anggota TNI, driver ojol tersebut menunjukkan bagaimana massa bisa bubar dengan tertib tanpa perlu adanya bentrokan fisik atau penggunaan kekerasan.
Menurutnya, cara persuasif TNI terbukti ampuh meredam situasi dan membuat massa aksi demo bubar dengan sendirinya.
"Nih lihat bubarin (aksi demo) gak perlu pakai kekerasan. Cukup diajak jalan santai sama para TNI, terus dinyanyiin Indonesia Raya langsung bubar. Tuh lihat," ujar seorang driver ojek online dilansir dari unggahan Instagram @thevibes.indonesia, Jumat 29 Agustus 2025.
Pernyataan ini seolah menjadi tamparan keras, mengingat rekan seprofesinya baru saja menjadi korban tewas dalam penanganan demo yang melibatkan aparat Brimob pada Kamis, 28 Agustus 2025.
Dengan nada tegas, ia secara terang-terangan meminta Brimob untuk berkaca dan belajar dari apa yang dicontohkan oleh TNI di lapangan.
Baca Juga: Detik-detik Massa Pendemo 'Jebol' DPR RI: Pekik Revolusi Menggema hingga Merah-Putih Berkibar!
"Tuh Brimob belajar dari TNI tuh, caranya (bubarin aksi demo) tuh, gak perlu pakai kekerasan," ujarnya.
Bagi sang driver, kunci dari keberhasilan pendekatan TNI adalah kemauan untuk merangkul dan mendengar aspirasi massa.
Sikap mengayomi inilah yang menurutnya membuat para demonstran merasa dihargai, sehingga mereka bersedia membubarkan diri secara sukarela tanpa perlu dipaksa atau diintimidasi.
"Cukup dirangkul, didengar dan massa bubar sendiri. Salut TNI," katanya.
Video ini pun menuai beragam komentar netizen, ada yang sepakat dengan driver ojol tersebut dalam memihak TNI dan ada pula yang menilai TNI tak jauh berbeda dengan Brimob.
"Sebenarnya sama aja, beda skin doang itu. Lagi adem aja, coba tunggu maleman agak cahos. Lihat gimana nanti," kata @afriansyah***.
Berita Terkait
-
Detik-detik Massa Pendemo 'Jebol' DPR RI: Pekik Revolusi Menggema hingga Merah-Putih Berkibar!
-
Dear Pak Presiden, Sekarang Waktu yang Tepat Copot Kapolri Listyo Sigit Prabowo
-
Affan Kurniawan Meninggal, Suara Ojol Bergema: Jangan Lindas Kami Lagi Pak
-
Update Demo di Depan Gedung DPR: Massa Berhasil Masuk 'Jebol' Pagar hingga Lompati Gerbang
-
Kenapa Outsourcing Merugikan Karyawan? Demo Buruh 28 Agustus 2025 Menuntut Penghapusannya
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan