Suara.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menjadi sasaran kritik publik karena menawarkan sepeda motor untuk ayah Affan Kurniawan.
Affan adalah pengemudi ojek daring alias driver ojol yang meninggal dunia dilindas Brimob memakai kendaraan taktis, Kamis (28/8).
Aksi unjuk rasa itu sendiri menyuarakan penolakan terhadap tunjangan mewah anggota dewan dan menuntut pencabutan kenaikan pajak.
Semua bermula ketika Puan mendatangi rumah almarhum Affan di kawasan Menteng, Jakarta pusat, dua hari setelah Affan menjadi korban brutalitas polisi, Sabtu (30/8).
Selain menyampaikan turut berdukacita, Puan menawarkan serangkaian bantuan konkret bagi keluarga yang ditinggalkan.
Mengetahui ayah almarhum juga berprofesi sebagai pengemudi ojol, Puan secara spesifik menawarkan bantuan kendaraan untuk memastikan mata pencaharian keluarga tidak terputus.
"Karena motor almarhum belum ditemukan, bapaknya juga bekerja sebagai ojek online, saya menawarkan, memberikan kendaraan," kata Puan kepada awak media di tempat yang sama.
Puan melanjutkan, "Kami akan membantu menyiapkan motor, jadi dia bisa melanjutkan pekerjaannya."
Bantuan dari Puan tidak berhenti pada aspek materiel sesaat. Politikus PDI Perjuangan ini juga menyoroti keberlangsungan masa depan saudara-saudara kandung almarhum Affan.
Baca Juga: Profil Fathul Wahid, Rektor UII di Balik Pernyataan Sikap "Kita Semua adalah Affan Kurniawan"
Ia secara langsung meminta Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang turut hadir, untuk menjamin akses pendidikan dan pekerjaan bagi mereka.
Namun, alih-alih mendapat simpati atas kedermawanannya, Puan yang akan memberikan sepeda motor kepada ayah Affan menuai kritik dan olok-olok publik di media sosial.
"Ehh, gak butuh motor lo ganti txxxl. Nyawa orang itu, nyawa, Ibu Puan Maharani. Nyawa orang diganti sama motor. Udah gila," protes warganet di X, dikutip hari Senin (1/9/2025).
"Astaga. Harusnya nyawa Affan diganti dengan kinerja dan kebijakanmu," kecam lainnya.
Ada pula warganet yang mengunggah pernyataan ayah Affan yang menyebut uang miliaran pun tak bisa menggantikan kehadiran putranya.
"Nih dengerin Bu Puan dan pejabat manapun yang muncul biar gak makin diserang, nyawa gak bisa diganti pakai motor ibu Puan Maharani."
Berita Terkait
-
Profil Fathul Wahid, Rektor UII di Balik Pernyataan Sikap "Kita Semua adalah Affan Kurniawan"
-
Kompol Cosmas dan Bripka Rohmat Terancam Pidana dan Dipecat Usai Lindas Ojol, Nasib 5 Anggota Lain?
-
Warganet Curiga 7 Anggota Brimob di Kasus Ojol Tewas 'Aktor Pengganti'? Ini Kata Polri dan Kompolnas
-
Keliru Prioritas, Ketika Tunjangan DPR Menjadi Pemicu Masyarakat Marah
-
Publik Tantang PDIP Tiru NasDem Pecat Sahroni dan Nafa Urbach: Kapan Deddy Sitorus?
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
-
Menkeu Purbaya Mulai Tarik Pungutan Ekspor Biji Kakao 7,5 Persen
-
4 Rekomendasi HP 2 Jutaan Layar AMOLED yang Tetap Jelas di Bawah Terik Matahari
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
Terkini
-
Raut Wajah Jokowi Berubah Saat Ditanya Utang Whoosh: Apa yang Terjadi?
-
Usman Hamid Sebut Penangkapan Delpedro Cs Sebagai Bentuk Praktik Otoriter Pemerintah Terhadap Kritik
-
Viral Gara-gara Santri Jember Salah Alamat, Ini Beda Trans7 dan Transmart Milik CT Corp
-
Polemik Usai, Pramono Anung Siap Bangun RS Tipe A di Lahan Eks Sumber Waras
-
Dituding Lamban Perbaiki Pasar Taman Puring, Gubernur Pramono: Ada Pedagang yang Menolak
-
Bercanda Soal 'Bensin Susah Terbakar', Pemuda Ini Alami Luka Bakar 80 Persen Usai Nyalakan Korek
-
Bela 11 Warga Adat Maba Sangaji usai Divonis Bersalah, Dandhy Laksono Sebut 'Logika Sesat' Negara
-
Di Hari Spesial Prabowo ke-74, Ketua MPR Muzani Kirim Doa Langsung di Istana
-
Niat Protes Konten Trans7, Ratusan Santri Malah Demo di Depan Transmart Jember
-
Mendagri: Program Tiga Juta Rumah adalah Wujud Kebijakan Ekonomi Kerakyatan Presiden Prabowo