- Sri Mulyani menunjukkan ketegaran luar biasa, sehari setelah rumahnya dijarah
- Penjarahan rumah Sri Mulyani bukan sekadar kriminalitas, melainkan alarm keras
- Memperlihatkan kontras tajam antara narasi stabilitas dan kenyataan di lapangan.
Suara.com - Di situasi yang mengguncang, sebuah potret dari kekuasaan mengirimkan pesan yang jauh lebih kuat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hanya satu hari setelah kediaman pribadinya menjadi sasaran aksi penjarahan, berdiri tegar di Istana Negara, menghadiri rapat kabinet yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Ini juga menjadi simbol paling nyata dari lingkaran terdalam para elite, memaksa Istana untuk bertindak cepat sebelum segalanya terlambat.
Profesionalisme di Tengah Badai Pribadi
Melalui akun Instagram resminya, @smindrawati, Sri Mulyani mengunggah foto dirinya yang tampak tenang dan profesional, berjabat tangan dengan Presiden Prabowo.
Di dalam keterangan fotonya, ia menjabarkan agenda rapat genting pada Minggu sore (31/8/2025) tersebut.
"Minggu sore (31/8/2025) di Istana Negara, saya menghadiri Rapat Kabinet Indonesia Maju dipimpin oleh Presiden @prabowo bersama Wakil Presiden @gibran_rakabuming, membahas situasi sosial, politik, keamanan terakhir dan langkah-langkah penting dan koordinatif untuk mengembalikan keamanan dan ketertiban serta untuk mengembalikan stabilitas nasional," tulis Sri Mulyani.
Tidak ada satu kata pun keluhan tentang musibah yang baru saja menimpanya. Ia tetap fokus pada tugasnya sebagai bendahara negara, membahas stabilitas nasional justru di saat keamanan pribadinya baru saja terkoyak.
Alarm Paling Nyaring untuk Istana
Baca Juga: Hendri Satrio Sebut Momen Keos Ini Jadi Waktu Tepat Pemerintah Komunikasi Dengan Media Massa
Penjarahan rumah seorang Menteri Keuangan adalah alarm paling nyaring bagi sebuah pemerintahan.
Ini bukan lagi sekadar aksi kriminal biasa, melainkan sebuah pesan simbolis bahwa kemarahan publik telah mencapai level yang sangat berbahaya.
Peristiwa ini diyakini menjadi pemicu utama digelarnya rapat kabinet darurat tersebut.
Kehadiran Sri Mulyani di rapat itu menjadi pengingat hidup bagi seluruh peserta rapat tentang betapa gentingnya situasi di luar tembok Istana.
Krisis yang mereka bahas di atas meja rapat adalah krisis yang sama yang baru saja mendobrak pintu rumah salah satu dari mereka.
Dalam unggahannya, Sri Mulyani juga menyuarakan kembali pesan pemerintah yang berupaya menenangkan.
Berita Terkait
-
Hendri Satrio Sebut Momen Keos Ini Jadi Waktu Tepat Pemerintah Komunikasi Dengan Media Massa
-
Tepis Isu TNI Lakukan Pembiaraan saat Penjarahan Terjadi, Waka Panglima TNI: Kita Taat Konstitusi
-
Identitas Penjarah Rumah Sahroni hingga Sri Mulyani Sudah di Tangan Polisi, Tinggal Cari dan Ciduk
-
Demo Ditunggangi? Pakar Hukum UGM: Negara Jangan Cuma Tebar Isu! Kejar Pelakunya!
-
Media Asing Soroti Penjarahan di Rumah Ahmad Sahroni dan Sri Mulyani
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029