Suara.com - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta memberikan keterangan terkait kematian tragis Zetro Leonardo Purba, seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru yang tewas ditembak.
Anis mengungkapkan bahwa belum ada informasi mengenai dugaan tekanan yang dialami almarhum, namun indikasi awal mengarah mirip motif perampokan.
"Belum ada (informasi dugaan tekanan), kecuali bahwa peristiwa beliau baru mengambil uang dari ATM," jelas Anis ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/9/2025).
"Jadi ini ada mirip perampokan, tetapi kita sedang menunggu hasil laporan akhirnya. Ini baru laporan sementara seperti itu," sambungnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai peningkatan keamanan bagi staf Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di luar negeri, Anis menyatakan bahwa kasus ini akan menjadi pelajaran berharga.
"Ini pasti akan jadi pelajaran, jadi kasus yang akan kita pelajari. Untuk peningkatan perlindungan bagi para diplomat kita di luar negeri," tegasnya.
Pihak Kemlu saat ini sedang melakukan kajian mendalam untuk merumuskan kebijakan baru yang dapat meningkatkan perlindungan bagi para diplomat Indonesia yang bertugas di berbagai belahan dunia.
"Kita sedang mempelajarinya dan mudah-mudahan insya Allah akan ada kebijakan baru yang kita bisa ambil nanti untuk perlindungan bagi para diplomat kita," imbuhnya.
Untuk diketahui, kabar duka menyelimuti dunia diplomasi Indonesia.
Baca Juga: Detik-detik Diplomat RI Zetro Leonardo Purba Tewas Ditembak Pembunuh Bayaran, Apa Motifnya?
Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, meninggal dunia secara tragis setelah menjadi korban penembakan brutal pada Senin (1/9) malam waktu setempat.
Peristiwa nahas yang merenggut nyawa diplomat muda ini terjadi tepat di depan apartemennya di wilayah Lince, Lima.
Menurut laporan media lokal, Zetro ditembak sebanyak tiga kali oleh orang tak dikenal saat sedang bersepeda santai bersama istrinya.
Mengutip laporan 24 Horas Edición Central, Zetro sempat dilarikan ke Klinik Javier Prado untuk mendapatkan pertolongan medis darurat.
Namun, luka tembak yang parah membuat nyawanya tak tertolong dan dokter menyatakan ia telah meninggal dunia setibanya di klinik.
Berita Terkait
-
Tembak 3 Polisi di Arena Judi Sabung Ayam, Kopda Bazarsah Kini Hadapi Vonis Mati
-
6 Fakta Tragedi Sabung Ayam Way Kanan: Vonis Mati, Pembelaan Diri, dan Banding Kopda Bazarsah
-
Isak Tangis Keluarga 3 Polisi Way Kanan Iringi Vonis Mati Kopda Bazarsah
-
Penggerebekan Berdarah Tewaskan 3 Polisi: Peltu Heru Lubis Bos Sabung Ayam Divonis 3,5 Tahun Bui
-
Vonis Hanya 2,5 Tahun pada TNI Penembak Siswa, Tangis Ibu Pecah di Ruang Sidang
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah