Suara.com - Suasana Pengadilan Militer I-04 Palembang pecah oleh isak tangis keluarga korban saat palu hakim diketuk dengan tegas, Senin (11/8/2025). Terdakwa Kopda Bazarsah dijatuhi vonis maksimal: hukuman mati.
Kasus penembakan brutal tiga anggota polisi di sebuah lokasi judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, ini memasuki babak baru yang penuh drama hukum.
Namun, cerita tidak berhenti di situ. Pihak terdakwa langsung menyatakan perlawanan dengan mengajukan banding. Di balik putusan berat tersebut, terungkap sejumlah fakta mengejutkan yang melingkupi tragedi berdarah pada 17 Maret 2025 lalu.
Berikut adalah 6 fakta penting yang perlu Anda ketahui dari kasus yang menggemparkan ini.
1. Vonis Mati dan Pemecatan dari Dinas Militer
Ini adalah puncak dari persidangan. Majelis hakim yang diketuai Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto tidak ragu menjatuhkan hukuman terberat. Kopda Bazarsah dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan serangkaian tindak pidana berat.
"Memidana terdakwa dengan pidana pokok hukuman mati dan pidana tambahan dipecat dari dinas militer," kata Ketua Majelis Hakim membacakan amar putusan pada Senin (11/8/2025).
Vonis ini seketika memicu luapan emosi dari keluarga tiga polisi yang menjadi korban, memenuhi ruang sidang dengan duka yang mendalam.
2. Melawan Vonis Mati, Langsung Ajukan Banding
Baca Juga: Divonis Mati Tembak 3 Polisi, Kopda Bazarsah Melawan: Ini Pembelaan Diri!
Hanya beberapa saat setelah vonis dibacakan, tim kuasa hukum terdakwa menyatakan tidak akan tinggal diam. Mereka secara resmi akan menempuh jalur hukum selanjutnya, yakni mengajukan banding. Keputusan ini merupakan hak terdakwa yang dijamin oleh hukum.
"Putusan ini tadi sudah kami lihat, kami tim kuasa hukum dan terdakwa akan mengajukan banding sebagaimana merupakan hak bagi terdakwa," kata Kuasa Hukum Kopda Bazarsah, Kolonel CHK Amir Welong.
Proses banding ini akan diputuskan pada 19 Agustus 2025. Jika diterima, perkara akan dilimpahkan ke Pengadilan Tinggi Militer I Medan.
3. Argumen Pembelaan: Spontanitas, Bukan Rencana Pembunuhan
Tim kuasa hukum membangun argumen pembelaan yang menarik. Mereka sepakat dengan hakim bahwa unsur pembunuhan berencana sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP tidak terbukti.
Namun, mereka menilai hukuman mati tetap terlalu berat untuk sebuah tindakan yang diklaim sebagai spontanitas dan upaya membela diri.
Berita Terkait
-
Divonis Mati Tembak 3 Polisi, Kopda Bazarsah Melawan: Ini Pembelaan Diri!
-
Isak Tangis Keluarga 3 Polisi Way Kanan Iringi Vonis Mati Kopda Bazarsah
-
Akankah Kopda Bazarsah Dihukum Mati? Penembak 3 Polisi di Lokasi Judi Guncang Sabung Ayam
-
7 Fakta Tragedi Way Kanan: Oknum TNI Bantai 3 Polisi di Arena Sabung Ayam, Dituntut Mati
-
Ekspresi Datar Kopda Bazarsah Dengar Tuntutan Mati Usai Tembak Mati 3 Polisi Way Kanan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang
-
Kasus Ilegal Akses Akun Mirae Mandek, Korban Kini Ngaku Kecewa dan Merasa Ditekan
-
Presiden Prabowo Telepon Hotman di Hari Natal, Puji Buka Lapangan Kerja: Hebat Kau!
-
Sama-sama 'Somali' Beda Nasib: Di Mana Letak Somaliland dan Apa Bedanya dengan Somalia?