Dedi Mulyadi membenarkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat memfasilitasi dialog para mahasiswa dengan anggota DPRD.
Hanya saja Dedi Mulyadi menyarankan tidak berada di dalam gedung DPRD karena takut akan kemungkinan pembakaran.
"Silakan, kita nunggu. Kalo teman-teman DPR kemarin sudah sepakat akan menerima," tutur Dedi Mulyadi.
"Dialognya di dalam gedung, jangan, mengerikan hari ini, takut ketika kegiatan demo tiba-tiba gedungnya ada yang bakar," pungkasnya.
Melalui caption unggahannya, Dedi Mulyadi menyapa netizen dan mempersilakan mereka untuk menyimak langkahnya bersama para mahasiswa selanjutnya.
Kendati begitu, Dedi Mulyadi alias KDM mengeluhkan postingannya yang tidak ramai seperti sebelum-sebelumnya.
"Kalau posting yang lurus-lurus gini mah pasti gak rame. Kalau saya belum posting, pasti rame nanyain kenapa anu kenapa anu," sentil KDM.
Faktanya ribuan netizen tetap membanjiri postingan di Instagram Dedi Mulyadi tersebut.
Ucapan terima kasih ramai dituliskan untuk Dedi Mulyadi yang selalu gerak cepat alias gercep mengatasi berbagai persoalan di Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Aparat Bawa Tank Serbu UNISBA - UNPAS, Gas Air Mata Dilepaskan, Mahasiswa Panik
"Terbaik pak! Makasih banyak udah langsung gercep," komentar akun @jeandic***.
"Terima kasih sudah mendengar suara dan keluh kesah kami dan gercep ke TKP, sehat selalu Pak," sahut akun @halida_***.
Namun ada pula yang mempertanyakan penjelasan Dedi Mulyadi mengenai gas air mata masuk kampus dan tidak ditemukan dalam postingan tersebut.
"Saya simak berulang-ulang sampai akhir gak ada ya bahas penyerangan kampus Unisba oleh aparat tadi malam," tanya akun @petakon***.
Dedi Mulyadi rupanya telah menyampaikan kronologinya kepada wartawan, khususnya yang terjadi di Uniba.
Setelah mendengar penjelasan dari kedua belah pihak, baik dari aparat maupun kampus, Dedi Mulyadi menyimpulkan ada kelompok tertentu yang membuat kisruh.
Berita Terkait
-
Gas Air Mata Diklaim Terbawa Angin ke Kampus Unisba, Ferry Irwandi: Sulit Dibuktikan
-
7 Fakta Seputar Polisi Tembak Gas Air Mata ke Unisba dan Unpas
-
Polemik Gas Air Mata di UNISBA dan UNPAS Bandung, Rektor dan Polisi Beri Klarifikasi
-
Bantah Geruduk dan Tembakkan Gas Air Mata di Unisba, Polda Jabar Klaim Penindakan Massa Anarko
-
Keluarga Besar Unisba: Nyawa Mahasiswa Terancam Oleh Kelakuan Menjijikkan Aparat
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh