- Pedagang di Glodok sempat khawatir kerusuhan pada Mei tahun 1998 kembali terulang
- Demo berujung ricuh di sejumlah wilayah di Jakarta terjadi pada akhir Agustus 2025
- Pramono memastikan Jakarta sudah berstatus aman sejak awal September 2025.
Suara.com - Situasi mencekam sempat melanda di benak para pedagang dan pengunjung di kawasan Pecinan Glodok, Jalan Pancoran, Jakarta Barat sejak akhir Agustus lalu, atau saat ramainya gelombang unjuk rasa berujung kericuhan di berbagai lokasi.
Saat itu, tak sedikit dari pedagang yang memilih untuk menutup tokonya demi keselamatan diri.
Hal ini diakui oleh karyawan toko kelontong bernama Anang. Ia mengakui ada sejumlah kios lain yang memilih menutup toko demi keselamatan saat situasi sedang panas-panasnya.
"Di sini ada beberapa tutup. Di depan (jalan utama Jalan Pancoran) paling yang banyak tutup," ujar Anang kepada Suara.com, Kamis (4/9/2025).
Untuk toko tempatnya bekerja sendiri sebenarnya masih tetap buka walaupun beberapa kali ditutup lebih cepat dari jadwal biasa.
"Kalau di sini tetap buka. Cuma pernah emang kita setengah hari bukanya," ungkapnya.
Anang mengakui adanya narasi penjarahan yang sudah mengarah kepada etnis Tionghoa selaku mayoritas penduduk Glodok.
Hal ini membuatnya khawatir kerusuhan pada Mei tahun 1998 kembali terulang dan mengancam keselamatannya.
"Iya takut pastinya. Kan 98 parah banget. Kalau itu baru kita tutup semua pada takut dijarah," ungkapnya.
Baca Juga: Unik! Masjid Arab di Tengah Pecinan Makassar, Jemaahnya Hanya Pria
Tak hanya dirinya, bosnya yang juga merupakan etnis Tionghoa juga khawatir kerusuhan dan penjarahan sampai ke kawasan Glodok.
"Kalau sampai sini sih udah gawat banget. Apalagi sampai halte-halte kan dibakar ya," lanjutnya.
Hal serupa juga dialami oleh pedagang manisan di Glodok berinisial A yang terpaksa menutup tokonya selama dua hari pada 29 dan 30 Agustus.
Saat itu, situasi Jakarta sedang panas-panasnya setelah adanya kejadian mobil rantis Brimob melindas ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan hingga meninggal dunia.
Publik yang awalnya memprotes DPR RI langsung marah besar pada instansi Polri.
"Pas habis ada ojol meninggal itu besoknya kita tutup. Takut makin rusuh," jelasnya.
Berita Terkait
-
Unik! Masjid Arab di Tengah Pecinan Makassar, Jemaahnya Hanya Pria
-
Melihat Ritual Sang Sin Jelang Imlek di Semarang
-
Kawasan Pecinan Glodok Diserbu Pembeli Pernak-pernik Imlek
-
Kisah Haru Perwira Pertama Keturunan Etnis Tionghoa Abdikan Diri Jadi Dokter Militer
-
Melihat Indahnya Bulan Purnama saat Mooncake Festival di China
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Dari Barus, Muhaimin Pimpin Upacara Hari Santri 2025: Ajak Santri Terobos Belenggu Keterbatasan
-
Korban Ledakan Gas di Cengkareng Meninggal Dunia dengan Luka Bakar 55 Persen
-
Lahan Pemakaman di Jaksel Penuh, TPU Kebagusan Terapkan Sistem Tumpang: 3 Jenazah Ditumpuk
-
Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
-
Riset Auriga: Kayu Deforestasi Indonesia Masih Mengalir ke Eropa, Habitat Orangutan Terancam
-
Drama Rumah Mewah Berujung Ricuh, Mertua Usir Menantu di Bone, Rebutan Harta Gono-gini?
-
Prabowo Ketuk Palu! Ditjen Pesantren Resmi Dibentuk, Kado Spesial Hari Santri Usai 6 Tahun Penantian
-
'Saya Sedih Lihatnya!' Curhat Kapolda Metro Usai Teken Setumpuk Surat Pecat Anggota Nakal
-
Rocky Gerung Kritik Elite Politik: Pamer Dukungan Survei Tetapi Tidak Jelas Ideologinya
-
Belum Ada Laporan soal Dugaan Penghinaan Bahlil Lahadalia, Polda Metro Jaya: Baru Tahap Konsultasi