- Saat itu SS sedang menjalankan tugas sebagai anggota intelijen TNI bersama empat rekannya
- SS duduk di atas sepeda motor yang terparkir di dekat SPBBU
- Setelah menunjukkan kartu tanda anggotanya, Brimob tersebut menanyakan pangkat SS, dan jawabnya mayor.
Suara.com - Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah buka suara soal seorang anggota Badan Intelijen Strategis atau BAIS TNI, berinisial Mayor SS yang dituduh provokator dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pada beberapa waktu terakhir.
Tudingan terhadap SS sebagai provokator beredar luas di media sosial, setelah fotonya bersama anggota Brimob yang berpose menunjukkan kartu tanda anggota BAIS TNI viral.
Dalam foto yang tersebar menarasikan SS ditangkap karena menjadi provokator.
Freddy pun mengungkap yang sebenarnya terjadi. SS kata dia, saat itu sedang menjalankan tugas sebagai anggota intelijen TNI bersama empat rekannya di kawasan Slipi, Jakarta pada 28 Agustus.
"Sesuai dengan tugas pokoknya bahwa anggota BAIS TNI memang harus melaksanakan deteksi dini, kemudian cegah dini terhadap segala upaya-upaya ancaman. Oleh karena itu, dimanapun situasi yang sekiranya mengancam, pasti akan ada rekan-rekan kita (BAIS) di situ," kata Freddy saat menggelar konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat (5/9/2025).
Freddy menjelaskan saat unjuk rasa yang berujung adanya kericuhan, sekitar pukul 23.35 WIB, SS terpisah dengan para rekannya.
Setelah terpisah dari rekannya, SS duduk di atas sepeda motor yang terparkir di dekat SPBBU.
"Selanjutnya rombongan Brimob yang mengendarai sepeda motor patroli tiba-tiba yang tertua di kelompok pasukan Brimob tersebut menarik Mayor SS dengan anggotanya dibawa ke arah mobil rantis," jelas Freddy.
Saat diperiksa, SS pun mengaku sebagai anggota BAIS TNI yang sedang bertugas.
Baca Juga: Laras Faizati: Sosok yang Dipecat Majelis Antarparlemen ASEAN Usai Dituduh Provokasi
Anggota Brimob yang menangkapnya sempat meragukannya, dengan mempertanyakan pakaian sipil yang dikenakannya.
"Kemudian yang tertua dari Brimob memaksa personel BAIS tersebut menunjukkan identitasnya dengan ada suara kertas sehingga personel BAIS tersebut menunjukkan identitasnya," jelas Freddy.
Setelah menunjukkan kartu tanda anggotanya, Brimob tersebut menanyakan pangkat SS, dan jawabnya mayor. Belakangan SS pun dibebaskan.
"Selanjutnya saling berjabat tangan dan katu tugas dikembalikan dan yang tertua Brimob langsung pergi bergabung ke pasukan Brimob lainnya," kata Freddy.
Freddy pun membantah narasi yang beredar menyebut SS sebagai provokator.
"Saya sangkal adalah narasinya, karena narasi yang disampaikan itu ditangkap Polri, yang kedua adalah provokator. Itu tidak benar," tegas Freddy.
Berita Terkait
-
Intel Nyamar Malah Diciduk Brimob, Ini Kronologi Anggota BAIS Dituduh Provokator Demo Ricuh di Slipi
-
Terkuak! Ini Penjelasan Kapuspen TNI Soal Anggota BAIS yang Viral Dituduh Provokator Demo
-
Kondisi TikToker Laras Faizati di Tahanan Terungkap! Kuasa Hukum Ajukan Penangguhan, Apa Alasannya?
-
Laras Faizati: Sosok yang Dipecat Majelis Antarparlemen ASEAN Usai Dituduh Provokasi
-
Diduga Provokator Demo Pelajar, Direktur Lokataru Jadi Tersangka
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kena OTT KPK, Kajari HSU Dicopot Jaksa Agung, Satu Anak Buahnya Kini Jadi Buronan
-
Pramono Anung Siapkan Insentif untuk Buruh di Tengah Pembahasan UMP 2026
-
Waka BGN Minta Maaf Usai Dadan Dianggap Tak Berempati: Terima Kasih Rakyat Sudah Mengingatkan
-
Ogah Berlarut-larut, Pramono Anung Targetkan Pembahasan UMP Jakarta 2026 Rampung Hari Ini
-
Blak-blakan Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono agar Kemlu Tak Raih Nilai Merah
-
Tragedi Maut di Exit Tol Krapyak Semarang: Bus Cahaya Trans Terguling, 15 Nyawa Melayang
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG