News / Nasional
Jum'at, 05 September 2025 | 19:28 WIB
Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah buka suara soal seorang anggota Badan Intelijen Strategis atau BAIS TNI, berinisial Mayor SS. (Suara.com/Yaumal)
Baca 10 detik
  • Saat itu SS sedang menjalankan tugas sebagai anggota intelijen TNI bersama empat rekannya
  • SS duduk di atas sepeda motor yang terparkir di dekat SPBBU
  • Setelah menunjukkan kartu tanda anggotanya, Brimob tersebut menanyakan pangkat SS, dan jawabnya mayor.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah buka suara soal seorang anggota Badan Intelijen Strategis atau BAIS TNI, berinisial Mayor SS yang dituduh provokator dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pada beberapa waktu terakhir.

Tudingan terhadap SS sebagai provokator beredar luas di media sosial, setelah fotonya bersama anggota Brimob yang berpose menunjukkan kartu tanda anggota BAIS TNI viral.

Dalam foto yang tersebar menarasikan SS ditangkap karena menjadi provokator.

Freddy pun mengungkap yang sebenarnya terjadi. SS kata dia, saat itu sedang menjalankan tugas sebagai anggota intelijen TNI bersama empat rekannya di kawasan Slipi, Jakarta pada 28 Agustus.

"Sesuai dengan tugas pokoknya bahwa anggota BAIS TNI memang harus melaksanakan deteksi dini, kemudian cegah dini terhadap segala upaya-upaya ancaman. Oleh karena itu, dimanapun situasi yang sekiranya mengancam, pasti akan ada rekan-rekan kita (BAIS) di situ," kata Freddy saat menggelar konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat (5/9/2025).

Freddy menjelaskan saat unjuk rasa yang berujung adanya kericuhan, sekitar pukul 23.35 WIB, SS terpisah dengan para rekannya.

Setelah terpisah dari rekannya, SS duduk di atas sepeda motor yang terparkir di dekat SPBBU.

"Selanjutnya rombongan Brimob yang mengendarai sepeda motor patroli tiba-tiba yang tertua di kelompok pasukan Brimob tersebut menarik Mayor SS dengan anggotanya dibawa ke arah mobil rantis," jelas Freddy.

Saat diperiksa, SS pun mengaku sebagai anggota BAIS TNI yang sedang bertugas.

Baca Juga: Laras Faizati: Sosok yang Dipecat Majelis Antarparlemen ASEAN Usai Dituduh Provokasi

Anggota Brimob yang menangkapnya sempat meragukannya, dengan mempertanyakan pakaian sipil yang dikenakannya.

"Kemudian yang tertua dari Brimob memaksa personel BAIS tersebut menunjukkan identitasnya dengan ada suara kertas sehingga personel BAIS tersebut menunjukkan identitasnya," jelas Freddy.

Ilustrasi demo di depan gedung DPR RI. (Alfian Winanto/Suara.com)

Setelah menunjukkan kartu tanda anggotanya, Brimob tersebut menanyakan pangkat SS, dan jawabnya mayor. Belakangan SS pun dibebaskan.

"Selanjutnya saling berjabat tangan dan katu tugas dikembalikan dan yang tertua Brimob langsung pergi bergabung ke pasukan Brimob lainnya," kata Freddy.

Freddy pun membantah narasi yang beredar menyebut SS sebagai provokator.

"Saya sangkal adalah narasinya, karena narasi yang disampaikan itu ditangkap Polri, yang kedua adalah provokator. Itu tidak benar," tegas Freddy.

Load More