- Kardinal Ignatius Suharyo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan tobat nasional.
- Seruan tobat nasional diharapkan dimulai dari Presiden Prabowo Subianto.
- Tobat nasional dapat dimaknai sebagai ajakan untuk menata ulang dasar-dasar kehidupan berbangsa.
Suara.com - Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan tobat nasional sebagai bentuk refleksi bersama atas berbagai persoalan yang sedang menimpa bangsa.
Menurut Kardinal Suharyo, bangsa Indonesia perlu berani mengakui kelemahan serta kesalahan yang ada, baik dalam ranah eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Kardinal Suharyo juga menyoroti bahwa kritik, masukan, serta pemikiran konstruktif yang disuarakan oleh para akademisi, tokoh masyarakat, hingga kelompok sipil seringkali hanya berhenti sebatas wacana.
Ia mempertanyakan apakah suara masyarakat tersebut benar-benar diperhatikan oleh para pengambil keputusan atau hanya sekadar lewat begitu saja.
Dalam pesannya, Kardinal Suharyo mengingatkan kembali cita-cita luhur kemerdekaan dan harapan besar menuju Indonesia Emas 2045.
Akan tetapi, menurutnya semua itu hanya bisa tercapai bila bangsa ini mau dengan jujur menilai kondisi yang ada sekarang, lalu berbenah dengan kesungguhan hati.
Apa Makna Tobat Nasional?
Tobat nasional dapat dimaknai sebagai ajakan untuk menata ulang dasar-dasar kehidupan berbangsa.
Bukan hanya sebatas seruan moral, tetapi juga sebuah gerakan untuk membangun teologi publik yang berpihak pada kehidupan bersama, bukan sekadar mendukung kepentingan kekuasaan.
Lewat tobat nasional, diharapkan masyarakat sipil tidak hanya diperlakukan sebagai objek kebijakan, melainkan sebagai subjek yang memiliki peran penting dalam sejarah bangsa.
Baca Juga: Daftar Sanksi Ini Dijatuhkan kepada Bripka Rohmat, Sopir Kendaraan Taktis yang Tewaskan Affan
Tobat nasional juga tidak bisa dipandang sebagai akhir dari permasalahan, melainkan permulaan dari sebuah kesadaran kolektif.
Kesadaran bahwa republik ini hanya bisa bertahan dan berkembang apabila kembali menjadi rumah bagi seluruh rakyat, bukan sekadar benteng yang menguntungkan segelintir orang.
Dalam konteks inilah, nama Affan Kurniawan akan terus dikenang, bukan sekadar sebagai korban, melainkan simbol pengingat bahwa negara yang meniadakan masa depan anak mudanya adalah negara yang harus segera bertobat.
Seruan untuk melakukan introspeksi melalui tobat nasional ini diharapkan dimulai dari Presiden Prabowo Subianto dan dijalankan secara serentak di seluruh Indonesia.
Tidak ada yang perlu malu untuk mengakui kesalahan di hadapan Tuhan, tanpa saling menyalahkan atau menjatuhkan satu sama lain.
Manfaat Tobat Menurut Islam
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
Terkini
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
-
Dukcapil Bantu Warga Terdampak Banjir di Sumatera untuk Segera Dapatkan Layanan Adminduk
-
Digitalisasi Adminduk Selamatkan Triliunan Dana Bansos, Mendagri: Dukcapil Harus Lebih Agresif!
-
Jadi Saksi Kasus Suap RSUD, Bupati Kolaka Timur Dipindahkan KPK ke Rutan Kendari
-
Gus Ipul Dukung Langkah Tegas Gubernur Aceh Larang Jual Mahal Sembako Pasca-Bencana
-
PBNU Memanas: Yahya Cholil Staquf Tegaskan Pleno Penetapan Pj Ketua Umum Tidak Sah