News / Nasional
Jum'at, 05 September 2025 | 20:33 WIB
Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo (dok. Konferensi Waligereja Indonesia)
ilustrasi sholat (freepik)

Dalam ajaran Islam, taubat adalah bentuk penyesalan mendalam atas dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan, disertai dengan tekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi.

Taubat tidak hanya berarti meminta maaf, tetapi juga merupakan proses spiritual yang menuntun seseorang menuju pembersihan jiwa serta ketenangan hati. Berikut beberapa manfaat tobat dalam kehidupan:

1. Ampunan dari Allah

Orang yang bertaubat dengan tulus akan memperoleh ampunan dari Allah. Janji-Nya jelas, siapa pun yang sungguh-sungguh bertaubat akan dihapus dosa-dosanya. Dengan demikian, taubat membuka jalan untuk kembali meraih kasih sayang Allah serta membersihkan hati dari rasa bersalah.

2. Pembersihan Jiwa dan Hati

Kesalahan dan dosa dapat meninggalkan beban psikologis berupa penyesalan, rasa cemas, hingga hati yang gelisah. Dengan taubat, hati terasa lebih ringan dan jiwa terjaga dari sifat-sifat buruk seperti iri hati, kebencian, maupun kesombongan.

3. Ketenangan Batin

Setiap orang tentu mengalami masalah dalam hidup. Namun, mereka yang kembali kepada Allah melalui taubat akan merasakan ketenangan karena yakin bahwa kesalahannya telah diampuni. Ketenangan ini menjadi lawan dari rasa gelisah yang biasanya timbul akibat dosa yang belum ditebus.

4. Meningkatkan Kedekatan dengan Allah

Baca Juga: Daftar Sanksi Ini Dijatuhkan kepada Bripka Rohmat, Sopir Kendaraan Taktis yang Tewaskan Affan

Taubat sejatinya adalah wujud kedekatan hamba kepada Tuhannya. Saat seseorang mengakui kesalahan dan memohon ampun, ia semakin mempererat hubungannya dengan Allah. Hal ini akan menumbuhkan rasa cinta, syukur, serta keinginan untuk semakin taat.

5. Membawa Keberkahan Hidup

Allah menjanjikan keberkahan bagi mereka yang bertaubat dan berusaha memperbaiki diri. Dalam Al-Qur’an, khususnya Surah An-Nur ayat 31, disebutkan bahwa orang yang bertobat akan diberi kelapangan rezeki serta kemudahan dalam hidupnya.

Dengan demikian, tobat nasional bukan sekadar seruan moral dari seorang pemimpin gereja, melainkan sebuah panggilan untuk seluruh bangsa agar berani bercermin, mengakui kesalahan, lalu bersama-sama memperbaiki diri demi masa depan Indonesia.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Load More