- 1 WNI ditangkap Dinas Imigrasi Amerika Serikat (AS) saat penggerebekan pabrik Hyundai
- CHT adalah satu dari tiga pegawai PT. HLI Green Power yang sedang melakukan pertemuan dengan Hyundai
- Judha memastikan KJRI Houston telah mendapat akses untuk berkomunikasi dengan CHT.
Suara.com - Kementerian Luar Negeri buka suara perihal seorang warga negara Indonesia (WNI) yang ikut ditangkap oleh Dinas Imigrasi Amerika Serikat (AS) saat penggerebekan pabrik Hyundai.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan penggerebakan tersebut dilakukan oleh Otoritas AS (Immigration and Customs Enforcement) saat melakukan razia di Hyundai Mega Site Battery Plant di Georgia.
Diketahui dari ratusan orang yang ditangkap, terdapat satu WNI berinisial CHT.
Judha mengatakan CHT adalah satu dari tiga pegawai PT. HLI Green Power yang sedang melakukan pertemuan dengan Hyundai.
"CHT memiliki rencana business trip selama 1 bulan di AS dan dilengkapi dengan dokumen paspor, visa dan undangan dari perusahaan," kata Judha dalam keterangannya, Senin (8/9/2025).
Kekinian, Judha memastikan KJRI Houston telah mendapat akses untuk berkomunikasi dengan CHT.
Sebelumnya KJRI Houston telah berkomunikasi dengan Folkston ICE Processing Center, GA, tempat CHT ditahan.
Ia berujar KJRI juga telah berkomunikasi dengan rekan kerja CHT dan Hyundai Mega Site Battery Plant.
"KJRI Houston telah mendapat akses kekonsuleran untuk berkomunikasi dengan CHT pada tanggal 8 September 2025 (waktu Georgia, AS)," kata Judha.
Baca Juga: Rupiah Dibuka Perkasa, BI Terus Beri Obat Kuat Biar Stabil
Selain komunikasi, Judha memastikan bahwa pihak KJRI akan memberikan pendampingan kekonsuleran untuk CHT.
"Dit Pelindungan WNI Kemlu akan mengadakan pertemuan dengan pihak PT HLI Green Power pada hari ini, 8 September 2025," ujar Judha.
Berita Terkait
-
Detik-Detik Penuh Ketegangan Pekerja Hyundai-LG Digrebek Razia Terbesar: Apa yang Terjadi?
-
Donald Trump Ganti Nama Kementerian Pertahanan Jadi Departemen Perang
-
Rupiah Melemah ke Rp16.426 per Dolar AS, BI Janji Terus Jaga Stabilitas
-
Pemain Keturunan Indonesia Rp 2,61 Miliar Dipanggil Timnas Amerika Serikat
-
Rupiah Dibuka Perkasa, BI Terus Beri Obat Kuat Biar Stabil
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
500 Ribu Lulusan SMK Siap Go Global: Cak Imin Targetkan Tenaga Terampil Tembus Pasar Dunia