News / Nasional
Senin, 08 September 2025 | 13:29 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Foto: Pixabay)
Baca 10 detik
  • Pelaku mutilasi sadis di Mojokerto, AM (24), memiliki latar belakang sebagai mantan tukang jagal hewan
  • Korban, TAS (25), tidak hanya dibunuh tetapi juga dimutilasi secara brutal
  • Motif pembunuhan keji ini adalah kekesalan pelaku terhadap tuntutan gaya hidup hedonis korban
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Latar belakang pelaku pembunuhan dan mutilasi sadis di Mojokerto akhirnya terungkap, dan fakta yang ditemukan membuat bulu kuduk berdiri. Pelaku, AM (24), yang dengan tega menghabisi dan memotong-motong tubuh pacarnya, TAS (25), ternyata adalah seorang mantan tukang jagal hewan.

Keahliannya di masa lalu diduga kuat menjadi faktor bagaimana ia bisa dengan begitu dingin dan sistematis melakukan aksi kejinya. Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, mengonfirmasi identitas dan latar belakang pelaku yang berasal dari Sumatera tersebut dalam konferensi pers pada Senin (8/9/2025).

"Saat sekarang ini sudah kita amankan yang bersangkutan diduga kuat sebagai pelaku dengan serangkaian alat bukti yang sudah kita kumpulkan dan keterangan saksi bahkan keterangan ahli," ujarnya.

Penangkapan AM mengungkap pemandangan yang luar biasa mengerikan. Saat tim kepolisian menggerebek kamar kosnya di Surabaya, mereka menemukan sisa-sisa jasad korban yang telah dimutilasi menjadi kepingan-kepingan kecil.

"Kemudian kami temukan juga beberapa serpihan tulang-tulang yang cukup banyak, bahkan sampai ratusan serpihan tulang, yang selanjutnya kami lakukan pendalaman bahwa benar yang bersangkutan melakukan kegiatan mutilasi terhadap korban," ucap AKBP Ihram.

Jejak kebiadaban mantan tukang jagal ini mulai terendus setelah seorang petani di Pacet, Mojokerto, menemukan potongan kaki manusia pada 6 September 2025.

"Ada seorang warga menemukan sepotong kaki bagian kiri pada tanggal 6 September 2025, sekitar pukul 10.30 WIB," ucapnya.

Penemuan itu memicu penyelidikan besar-besaran.

"Selanjutnya tim bergerak dengan cepat yang tentunya tim ini merupakan tim yang sangat mahir terampil dan berkelas di bidangnya," ujar AKBP Ihram.

Baca Juga: Akhirnya! Pelaku Pembunuhan Sadis Keluarga Sachroni di Indramayu Ditangkap

Dengan bantuan anjing pelacak dan teknologi digital forensik, polisi berhasil mengidentifikasi korban dan melacak jejak pelaku hingga ke tempat persembunyiannya.

"Setelah kita datang ke alamat korban bahwa benar orang tuanya mengatakan tersebut. Selanjutnya dengan teknologi dan pengembangan yang kami lakukan tentunya dari digital forensik, kita bisa mengejar terduga pelaku yang saat itu sedang berada di salah satu kos-kosan di wilayah Surabaya," ujarnya.

Motif di balik aksi sadis ini adalah persoalan asmara dan ekonomi. Pelaku dan korban, yang telah tinggal bersama selama tiga tahun, sering terlibat pertengkaran. Pelaku merasa tertekan dengan tuntutan gaya hidup sang pacar.

"Selanjutnya pelaku ini sedikit kewalahan terhadap kebutuhan ekonomi dan gaya hidup korban, yang menuntut gaya hidup hedonis, salah satunya adalah selalu minta HP yang baru," katanya.

Pada malam kejadian, pertengkaran hebat kembali terjadi. Setelah sempat terkunci di luar kos, pelaku akhirnya masuk dan cekcok berlanjut hingga ke lantai atas. Di puncak amarahnya, AM menghabisi nyawa pacarnya sebelum melakukan mutilasi di kamar mandi.

"Pelaku seketika mengambil alat bantu jenis pisau dan menusukkan ke leher korban hingga korban meninggal dunia. Selanjutnya, pelaku memutilasi korban di dalam kamar mandi kos," ujar AKBP Ihram.

Load More