Suara.com - Sebuah getaran politik yang kental dengan nuansa simbolik terasa kuat dari Istana Negara.
Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah strategis dengan merombak atau reshuffle jajaran Kabinet Merah Putih pada Senin, sebuah hari yang kebetulan jatuh pada weton kelahirannya, Senin Pon, dan tanggal yang identik dengan angkanya: tanggal 8.
Tidak tanggung-tanggung, perombakan ini menyentuh lima kementerian strategis dan menandai lahirnya satu kementerian baru.
Total ada enam pejabat yang dilantik, sebuah manuver yang dibaca banyak kalangan bukan hanya sebagai penyegaran birokrasi, tetapi juga sebagai pesan kuat tentang arah pemerintahan ke depan.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo mengonfirmasi bahwa perombakan ini adalah hasil evaluasi berkelanjutan dari Presiden.
“Atas berbagai pertimbangan, masukan, dan evaluasi, yang dilakukan terus menerus oleh Presiden, maka pada sore ini sekaligus Presiden putuskan untuk melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian," kata Prasetyo di Kantor Presiden.
Berikut adalah enam pejabat yang dilantik dalam perombakan kabinet tersebut:
Daftar reshuffle kabinet Prabowo Berikut daftar lima menteri yang dicopot oleh Presiden Prabowo:
- Budi Gunawan dari jabatan Menko Polkam
- Sri Mulyadi dari jabatan Menteri Keuangan
- Abdul Kadir Karding dari jabatan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala BP2MI
- Budi Arie Setiadi dari jabatan Menteri Koperasi Dito Ariotedjo dari jabatan Menpora.
Kemudian, berikut empat menteri dan satu wamen yang dilantik Presiden Prabowo:
Baca Juga: Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan
- Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala BP2MI
- Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi
- Irfan Yusuf sebagai Menteri Haji dan Umrah
- Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Energi Senin Pon dan Lahirnya Kementerian Baru
Langkah paling signifikan dalam reshuffle kali ini adalah pembentukan Kementerian Haji dan Umrah, sebuah instansi yang telah lama diwacanakan.
Penunjukan Irfan Yusuf atau Gus Irfan, cucu pendiri NU KH Hasyim Asy'ari, untuk memimpin kementerian ini menunjukkan upaya Prabowo merangkul kekuatan religius tradisional.
"Pemerintah bersama DPR RI resmi menyepakati pembentukan Kementerian Haji dan Umrah sebagai tindak lanjut pembahasan RUU Haji. Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani keputusan presiden (Keppres) mengenai pembentukan kementerian baru tersebut," jelas Prasetyo pada Senin (8/9/2025).
Namun, di balik kalkulasi politik yang terukur, pemilihan momentum Senin Pon pada tanggal 8 menjadi lapisan analisis tersendiri.
Dalam kosmologi Jawa, Senin Pon adalah weton yang sarat dengan watak kepemimpinan kuat, tegas, dan berwibawa.
Dengan melakukan perombakan besar di hari "keramat"-nya, Prabowo seolah sedang menyalurkan energi kepemimpinannya secara maksimal untuk mengawal babak baru pemerintahannya.
Kode Keras Ekonomi 8 Persen
Simbolisme ini mencapai puncaknya saat dihubungkan dengan target ekonomi yang digaungkan sejak awal: pertumbuhan 8 persen. Angka 8 yang jatuh tepat pada tanggal pelantikan seolah menjadi penegasan kosmik atas ambisi tersebut.
Penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa, yang sebelumnya menjabat Kepala LPS, sebagai komandan baru di Kementerian Keuangan menjadi jangkar dari pesan ini.
Ia tidak hanya dilantik pada tanggal 8, tetapi juga langsung diberi mandat untuk merealisasikan target pertumbuhan 8 persen. Sebuah kebetulan yang terlalu sempurna untuk diabaikan.
Ini adalah sebuah komunikasi politik tingkat tinggi. Prabowo seakan ingin berkata bahwa target ekonomi 8 persen bukanlah isapan jempol, melainkan sebuah "titah" yang telah direstui secara simbolik oleh alam.
Para tokoh yang hadir di Istana, seperti Purbaya dan Gus Irfan, menjadi eksekutor dari visi besar yang telah dikunci pada momentum sakral ini.
Pada akhirnya, kesakralan hari dan tanggal akan diuji oleh realita angka-angka. Namun sebagai langkah awal, Prabowo telah berhasil menciptakan sebuah narasi megah, memadukan tradisi mistis kepemimpinan Jawa dengan target ekonomi modern yang super ambisius.
Kini, bola ada di tangan para menteri baru untuk mengubah simbolisme menjadi kinerja nyata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara