Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menerima panggilan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk segera menghadap ke Istana Kepresidenan, Selasa (9/9/2025).
Panggilan tersebut diterima Dasco ketika dirinya memimpin rapat audiensi antara pimpinan DPR RI dengan Serikat Pekerja Angkutan Indonesia, Selasa siang.
Momen tersebut terjadi di tengah-tengah keluh kesah para pengemudi ojek online (ojol) yang sedang memperjuangkan nasib mereka.
Dasco, yang juga merupakan Ketua Harian Partai Gerindra, mengumumkan panggilan mendadak itu langsung di hadapan para peserta audiensi setelah menerima sebuah pesan singkat.
"Saya mohon juga doanya. Ini saya kebetulan baru saja di-WA. Saya jam 12 diminta bertemu Presiden untuk urusan lain," kata Dasco.
Panggilan ini sontak memicu spekulasi, terutama karena momentumnya yang bertepatan dengan desakan kuat dari para driver ojol.
Alih-alih menganggapnya sebagai gangguan, Dasco justru melihatnya sebagai sebuah peluang.
Ia berjanji kepada puluhan perwakilan driver ojol yang hadir untuk membawa aspirasi dan harapan mereka langsung ke telinga orang nomor satu di Indonesia.
"Tapi saya bisa sounding-sounding soal ini," ujar Dasco, memberikan sinyal bahwa isu kesejahteraan ojol akan menjadi salah satu topik yang mungkin akan ia bisikkan kepada Presiden Prabowo.
Baca Juga: Serikat Ojol Ngadu ke DPR Minta Perpres Perlindungan Pekerja, Dasco Akan Temui Prabowo Siang Ini
Janji Dasco ini disambut dengan harapan besar. Pasalnya, tuntutan utama para pengemudi ojol adalah payung hukum yang konkret dan mengikat.
Dalam audiensi tersebut, salah seorang perwakilan pengemudi ojol dengan tegas mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera meneken Keputusan Presiden (Keppres) yang secara khusus mengatur perlindungan dan kesejahteraan mereka.
"Kami meminta kepada Presiden Prabowo membuat keppres tentang payung hukum ojol. Ini supaya nasib ojol di kemudian hari bisa sejahtera," kata perwakilan tersebut.
Dukungan terhadap perjuangan para pekerja gig economy ini juga datang dari spektrum politik yang berbeda.
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, yang turut hadir dalam audiensi, mendorong pemerintah untuk tidak lagi menunda pembentukan regulasi yang jelas.
Ia membandingkan kondisi di Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura yang telah lebih dulu mengambil langkah maju.
Berita Terkait
-
Serikat Ojol Ngadu ke DPR Minta Perpres Perlindungan Pekerja, Dasco Akan Temui Prabowo Siang Ini
-
Budi Arie Unfollow IG Presiden Prabowo Usai Dipecat dari Menteri Koperasi, 'Sesakit Itu kah?'
-
Bikin Mahfud MD Terkejut, Ini Rekam Jejak Eks Menko Polkam Budi Gunawan yang Dicopot Prabowo
-
Misteri Angka 8 Prabowo: Reshuffle Senin Pon, Kode Keras Ekonomi Meroket 8 Persen?
-
Menyelami Silsilah Keluarga Mochamad Irfan Yusuf, Menteri Haji dan Umrah Pertama Kabinet Prabowo
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui